revi berulah

2.1K 222 150
                                    

Revi sedang duduk manis di kursi ruang tamu milik mertuanya, ia sengaja datang kesini karna suaminya sudah satu bulan lebih tidak pulang ke rumah nya.

Setelah kejadian iqbaal menampar revi, iqbaal belum pernah sekalipun pulang ke rumah nya.

Setelah kejadian sasha di rampok, itu yang membuat iqbaal semakin tidak bisa jauh dari istri keduanya.

Iqbaal selalu menemani istrinya pergi kemana pun, dia menentang keras saat istri ke dua nya akan pergi seorang diri.

Bahkan kekampus pun iqbaal sudah melarang nya, walaupun sasha sudah membujuknya matia-matian. Tapi iqbaal tetap melarang nya pergi ke kampus.

"Udah lah yang? Walaupun kamu nggak kuliah kamu udah jadi boss di rumah ini."

"Mas, Kamu hargai papa aku dong? Orang tuaku juga pengen lihat anaknya jadi sarjana."

"Aku bisa bujuk mama sama papa biar kamu berhenti kuliah nya."

"Tapi mas, aku juga butuh teman. Aku butuh jalan-jalan, nonton, pergi ke mall, hangout"

"Kita bisa pergi berdua sayang? Aku akan menemani kamu. kemana pun kamu pergi."

"Tapi aku juga pengen kayak temen-temen ku yang lain, bisa kesana kesini, hangout bareng-bareng, seru"an bareng-bareng."

"Klo kamu pengen ketemu sama temen-temen kamu, undang mereka semua ke rumah ini. Biar mbok yang nyiapin smuanya, bunda juga bakalan seneng."

"Terserah!."

Percakapan iqbaal dan sasha satu minggu yang lalu, hingga berujung sasha ngambek dan cemberut berat.

Tapi iqbaal selalu bisa menanganinya dengan mudah.

****

"Rev?." panggil sang mertua saat melihat revi tetap duduk di tempat awal dia datang. Padahal sudah tiga jam dia duduk disana.

"Kenapa bunda."

"Nunggu iqbaal nya di kamar aja."

"Enggak bunda, revi nggak lama kok. Cuma pengen ketemu sama iqbaal sebentar."

"Iya, kalau gitu bunda tinggal istirahat di kamar ya?."

"Iya bunda."

Rida berjalan meninggalkan revi sendiri di soffa ruang tamunya, rida mengerutkan keningnya. Melihat ke anehan menantu pertaman nya itu.

***

"Assalamualaikum." ucap iqbaal dan sasha berbarengan setelah membuka pintu utama rumah nya.

"Waalaikumsalam." jawab revi dengan cepat dan berjalan ke arah suaminya.

"Revi" ucap iqbaal pelan saat pandangan nya bertemu dengan istri pertamanya.

"Iqbaal, aku udah nungguin kamu tiga jam tau nggak di sini. Kamu kemana aja? Aku telfon kamu nggak pernah kamu angkat, aku telfon kantor katanya kamu nggak masuk. Yaudah aku kesini aja, eh kata bunda kamu keluar sama-."

Ucapan nya berhenti tanpa menyebut nama madu nya dan meliriknya sinis.

Sasha dan iqbaal masih terdiam, tidak ada yang membuka suara satu pun. Mereka terlalu bingun pertanyaan mana dulu yang mau mereka jawab.

"Aku ada rev?."

"Iya ada, tapi kamu nggak pernah nengokin aku tau nggak bal. Aku juga istri kamu bal, jangan lupa itu. Mentang-mentang kamu punya istri yang masih muda dan lebih cantik dari aku, kamu lupaian aku gitu aja."

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang