perdebatan yang alot

2.8K 216 59
                                    


"Assalamualaikum baal?".

"Waalaikumsalam, kamu kenapa? Kok nangis".

"Aku habis jatuh di kamar mandi baal, kamu bisa kesini nggk? Aku butuh kamu. Kaki ku sakit nggak bisa jalan".

"Habis nganterin sasha aku ke situ yaaa?".

"Nggak baal, aku mau nya kamu kesini sekarang. Anterin aku ke rumah sakit".

Iqbaal melirik ke arah sasha, bingung harus bagaimana. Sekarang iqbaal lagi di jalan mengantar sasha ke kampus nya.

Selang beberapa menit revi, istri pertamanya menelfon nya dan mengabari kalau ia sedang jatuh di kamar mandi.

Iqbaal merasa bingung, bingung harus bagaimana. Karena bagaimana pun revi juga masih berstatus sah sebagai istrinya.

Yang dulu selalu ia puja dan bangga-banggakan, tapi semenjak kehadiran sasha. Posisi revi sedikit tergeser.

Bukan karena sasha lebih muda dan lebih cantik. Walaupun memang kalau di bandingkan antara sasha dan revi mereka jauh berbeda.

Sasha jauh lebih cantik dari revi, dengan postur tubuh yang tinggi dan sintal, dengan kulit putih yang berperawakan sexy.

Sedangkan revi, kulitnya terlihat sawo matang, dengan postur tubuh yang jauh lebih tinggi dari sasha. Dengan wajah yang sedikit membosankan.

"Kenapa mas?" tanya sasha saat mendapati mimik muka suaminya yang berubah menjadi bingung.

"Revi jatuh di kamar mandi yang".

"Hah! Kok bisa".

"Aku nggak tau, dan sekarang dia minta anterin aku ke rumah sakit".

"Yaudah, aku turun sini aja mas, kamu nganter mbak revi ke rumah sakit aja ya".

"Nggak sayang, aku anterin kamu dulu, baru nganter revi".

"Massss, jarak dari sini ke kampus aja masih jauh, sedangkan dari kampus kamu harus ke rumah mbak revi kan juga puter arah lagi. Mala makin makan waktu mas".

"Nggak papa".

"Udah mas, kamu turunin aku aja di sini. Kamu anter mbak revi ke rumah sakit yaa?".

Iqbaal terdiam, karena percuma kalau ia harus berdebat dengan istri ke duanya, pasal nya sasha pandai sekali kalau berbicara. Dan ia tidak suka kalau omongan nya di bantah.

"Terus kamu naik apa?".

"Aku bisa telfon megan atau naik taxi mas?".

"Jangan telfon megan yang".

"Apasih ah".

"Yaudah, aku turunin kamu disini, tapi aku tungguin sampai ada taxi yang lewat".

"Kelamaan dong mas iqbaal sayang?".

"Terus gimana dong?".

"Kamu turunin aku, trus langsung ke mbak revi aja. Dia jauh lebih membutuhkan mu mas. Aku udah gede, bisa jaga diri. Ga bakal ada juga yang mau nyulik aku mass?? Makan ku banyak.. Hehehe".

Iqbaal menggeleng lemah, ia sepertinya enggan sekali untuk meninggalkan istri nya sendiri di jalan yang lumayan sepi ini.

"Udah ah, berhenti disana mas, bawah pohon itu" sasha menunjuk arah di depa nya, yang terdapat pohon besar yang cukup lebat.

"Okk, aku turunin kamu di sini, tapi kamu janji nggak bakal minta megan buat jemput kamu. Ya?".

Sasha hanya mengangguk, detik kemudian sasha mencium pipi kiri suaminya singkat sembari berbisik hangat.

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang