mas iqbaal kenapa?

1.9K 223 83
                                    

Sasha pov

Aku sudah beraktifitas seperti biasanya, setelah keluar dari rumah sakit satu bulan yang lalu. Luka di bagian perutku sudah mengering, hanya saja terkadang masih sedikit terasa sakit jika mas iqbaal tidak sengaja menyenggolnya saat kami melakukan hubungan suami istri.

Flashback

"Pelan-pelan mas?. Mas iqbaal hanya mengangguk sembari tetap memaju mundurkan aktifitasnya.

Keringatku sudah bercucuran, kamar yang ber AC kini berubah seakan matahari berada tepat di atasku.

Panas, gerah, lelah sudah pasti. Pasalnya ini sudah permainan ketiga kami. Mas iqbaal sudah tidak memberiku ampun sama sekali.

Seakan dia tidak perduli kalau badanku sudah sangat lelah dan minta untuk di istirahatkan.

Tapi mas iqbaal tetap saja melakukan nya, seakan-akan tenaga nya tidak ada habis-habisnya.

Mas iqbaal meraih payu daraku, meremas nya dengan sedikit keras. Hingga aku mangadu sakit, tapi sangat terasa nikmat.

Sentuhan nya membuatku lupa akan rasa lelah dan rasa sakit di bagian perutku.

Mas iqbaal melepaskan juniornya, lalu menarikku agar aku terbangun.

Kemudian dia mengarahkan agar aku naik ke atasnya saat dia sudah terlentang dengan tangan yang sudah meremas gundukanku dengan sedikit kasar.

Sekarang aku berada di atas nya, menaik turunkan bokongku. Mengikuti irama yang mas iqbaal berikan.

Sungguh ini sangat terasa nikmat, dan ini pengalaman pertama ku bermain di atas nya. Walaupun aku harus menahan sakit di bagian perutku.

Tapi aku tidak perduli, karena rasa sakit itu terganti dengan rasa nikmat yang luar biasa..

Mas iqbaal sedikit membangunkan tubuhnya, memberi bekas merah di area dua gundukan ku. Aku semakin mengerang nikmat.

Lalu lidah nya bermain di area puting ku yang sudah sangat mengeras, aku di buatnya semakin mabuk kepayang.

Sungguh nikmat!.

"Auuwwssss" ringisku saat mas iqbaal tidak sengaja meremas perutku, bekas jahitan itu sangat terasa sakit.

Aku sedikit mengeluarkan air mataku, rasanya sakit sekali. Aku melihat mas iqbaal begitu panik melihatku mengerang karna kesakitan.

"Sayang, maaf aku nggak sengaja. Kamu nggak papa?."

"Its ok! Aku nggak papa mas."

"Maaf aku nggak sengaja." aku hanya mengangguk, lalu mas iqbaal yang mengendalikan kembali permainan ini.


***

"Mas? Bangun yuk, kamu nggak ke kantor?."

Tanya sasha dengan lembut, tapi tidak ada jawaban sama sekali, iqbaal masih meringkuk dengan selimut yang masih menutup seluruh tubuhnya.

"Mas?." iqbaal sedikit mengguncang-ngguncangkan tubuh suaminya. Pasalnya sekarang sudah pukul 07:00 pagi.

"Apasih yang?."

"Kamu nggak ke kantor?."

"Aku masih ngantuk banget yang?."

"Ini udah jam tujuh mas?."

"Iya, tunggu aku sepuluh menit lagi."

"O oke!."

Sasha lalu pergi meninggalkan suami nya sendiri di kamar nya. Akhir-akhir ini sasha merasa sangat aneh melihat tingkah laku suaminya.

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang