ketahuan revi

3.4K 229 79
                                    

Setelah insiden kejadian tadi shubuh membuat sasha malu untuk keluar kamar, apalagi sampai bertemu dengan mertua nya.

Sasha mengunci pintu nya setelah iqbaal keluar dari kamar nya.

Wajah nya menelusup ke bawah bantal, memukul-mukul pelan ranjang nya, rasa malu nya sungguh luar biasa.

Bagaimana dia bisa terbawa suasana dengan pintu kamar yang setengah terbuka.. Ohh tuhaan.

***

Rida, revi dan wardhana sudah berada di meja makan. Tetapi sasha dan iqbaal belum juga turun ke bawah.

"Rev, tolong kamu panggil iqbaal ya?"

"Iya bunda" saat revi baru beberapa langkah, iqbaal sudah menyapa nya.

"Pagi semua" sapa iqbaal dengan santai nya dan seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa.

"Baru mau aku panggil baal" iqbaal tersenyum sembari mengecup pelipis revi singkat.

Revi dan iqbaal duduk di kursi meja makan dengan bersebelahan.

"Ayo sarapan nak" ucap rida sembari mengerutkan kening nya menghadap iqbaal.

Dan iqbaal hanya terkekeh pelan sembari menaik turun kan alis nya.

"Sasha mana baal?". Tanya wardhana kala menantu satu nya ini belum juga kelihatan.

"Nggak tau yah!".

"Tadi shubuh kan berdua di kamar sama kamu baal".

Iqbaal melirik revi sesaat setelah mendengar ucapan bunda nya yang terlalu jujur.

Menggaruk-nggaruk pelan kepalanya, bagaimana reaksi revi saat tau kalau iqbaal tiba-tiba menghilang dari samping nya semalam.

Dan rida sudah memperjelas kalau iqbaal sedang di kamar tamu berdua dengan sasha madu nya.

"Biar revi panggil yah" ucap revi tiba-tiba memecah keheningan.

"Biar aku aja rev" iqbaal dengan cepat berdiri dari duduk nya, berjalan ke lantai dua menuju kamar sasha.

***

"Hallo, kenapa gan?".

"Gue mau bahas tugas yang kemaren di kasih dosen sha, nantik bisa ketemu nggak?".

"Bisa, mau ketemu dimana?".

"Di cafe biasa ya".

"Okk, nanti jam makan siang yaa".

"Sip, yaudah aku tutup dulu yaa. Bye".

"Bye".

Saat sasha akan beranjak dari ranjang nya, ada suara iqbaal memanggil namanya.

Sasha menaruh hp nya di nakas samping ranjang nya, dan berjalan membukakan pintu kamar nya.

"Kenapa mas?" saat sasha membuka pintu kamar nya dan mendapati suami nya yang sudah rapi, mungkin akan berpamitan.

"Sarapan yuk?" ajak iqbaal lalu menarik satu tangan sasha.

Sasha melepaskan genggaman suaminya, menolak secara halus.

Sungguh dia masih merasa malu kalau berhadapan dengan mertuanya.

"Aku lagi males sarapan mas, nanti aja kalau lapar aku sarapan sendiri".

Iqbaal mengerutkan kening nya. "Kenapa?, ayah udah nungguin mantu kesayangan nya".

Goda iqbaal sembari mencolek hidung bangir istri nya.

Sasha hanya menunduk malu.

"Ayo". Sembari mengalungkan tangan nya ke pinggang ramping istri nya.

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang