sepi, sendiri.

2.5K 200 17
                                    

Sudah tiga hari sasha tidak bertemu dengan iqbaal, sunyi, sepi, ia sendiri.

Difikirnya sasha akan senang karna untuk beberapa hari ini dia tidak akan bertemu dengan suaminya.

Ternyata tidak, justru sasha sangat rindu lelaki yang sudah menikahinya ini.

Sasha tertawa kecil kala mengingat betapa marah nya iqbaal saat tau sasha membanting hp nya.

Lucu nya dia, saat merengek meminta sasha untuk benar-benar menjadi istri nya.

Manjanya saat meminta makan bersama, dan cemburunya yang melihat kedekatan ku dengan sahabat ku sendiri.

Tak terasa bibir nya mengembang begitu saja.

Tapi sekarang, dia sendiri. Duduk di tepi kolam renang milik mertua nya, sendiri.

Raga nya di sini, tapi fikiran nya jauh berkelana ke suaminya.

Sasha fikir iqbaal tidak mungkin akan bisa mencintainya, karena iqbaal sangat mencintai revi.

Iqbaal hanya menginginkan anak dari nya, bukan dirinya.

Sasha menunduk, tersadar, kalau sasha memang tidak di'inginkan kehadiran nya. Ia lalu bangkit dari duduk nya, menuju kamar nya.

***

Selesai sarapan dengan kedua mertuanya, sasha berpamitan untuk berangkat ke kampus.

Taxi online yang sudah dia pesan baru saja sampai, sasha slalu menolak saat sang mertua menawarkan untuk membawa mobil nya.

Pikir sasha, lebih baik naik taxi online daripada naik mobil yang harus nyetir sendiri. Karena perjalanan dari rumah mertuanya menuju kampus nya lumayan jauh. Dan macet.

Kelas sasha di mulai masih 20 menit lagi, ia duduk di kursi semen bawah pohon hijau yang sangat lebat.

Mengecek ponsel nya, berharap mendapat notife dari sang suami. Tapi nihil, sudah empat hari iqbaal tidak menghubungi nya.

Rasa kecewa, cemburu, rindu bercampur menjadi satu. Terkadang rasa lelah itu juga menghantui pikiran nya.

Lelah untuk diam, lelah untuk bertahan, lelah untuk mengalah.

Tapi sasha slalu bisa bertahan karena mendapat perhatian dan kasih sayang dari sang mertua tercint.

Mertua nya slalu berpesan! Agar sasha bisa bersabar menghadapi iqbaal yang sifatnya masih seperti anak-anak dan labil.

Nak Sasha harus sabar ya ngadepin iqbaal, dia itu masih kekanak-kanakan. Kadang marah-marah, bentar baik. Tapi bunda yakin, sasha pasti bisa ngambil hati iqbaal. Bunda slalu doain kalian agar bahagia selalu. Dan secepatnya mendapat momongan.

Kata-kata mertuanya yang slalu berputar-putar di otak nya. Berat sekali untuk meninggalkan mertuanya yang begitu baik padanya.

Tapi sasha juga mempunyai perasaan yang  seharus bisa iqbaal jaga.

Sasha meyakinkan hati nya beribu-ribu kali, kalau sebenar nya iqbaal adalah sosok lelaki yang baik.

Sangat patuh sama orang tua nya, yang terlebih iqbaal tidak pernah meninggalkan sholat lima waktunya.

Seharus nya aku bisa bersyukur karena mendapat
Suami seperti iqbaal, terlebih keluarga nya yang selalu memanjakan nya.

Sepulang dari kampus, sasha ingin kerumah orang tuanya. Rindu memasak dan berceloteh dengan sang mamah.

Sudah hampir satu bulan sasha tidak bertemu dengan orang tua nya, sasha terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang di berikan oleh dosen.

Tetapi sasha masih menyempatkan waktu untuk selalu menelfon mamanya, walau hanya sekedar memberi kabar. Kalau dia sedang baik-baik saja.

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang