kembali masuk rumah sakit

2.7K 235 97
                                    

Sasha sudah di tangani oleh dokter sedari dua jam yang lalu setelah insiden revi mendorong nya. Dengan cepat iqbaal membawa sasha ke rumah sakit terdekat dengan sang bunda.

Iqbaal tidak habis fikir kenapa revi bisa melakukan hal seperti itu, padahal sasha selalu baik padanya.

"Apa aku yang salah? Ini yang dulu slalu aku takutin, karna nggak bisa jadi suami yang baik buat ke dua istriku. Nggak bisa berbuat adil dengan ke dua istriku."

Iqbaal mengusap wajahnya dengan kasar, matanya sudah berkaca-kaca, seharusnya dia bahagia karena istri ke dua nya sedang mengandung darah daging nya.

"Beruntung janin yang Bu sasha kandung sangat kuat, jadi tidak sampai mengalami keguguran."

"Istri saya hamil dok?."

"Iya pak, baru berusia tiga minggu."

"Alhamdulillah ya allah. Terima kasih dok."

"Sama-sama pak, ini resep nya. Tolong bapak tebus, kalau pasien sudah bangun. Obat nya langsung di minumkan ya?."

"Iya dok."

"Kalau begitu saya permisi dulu."

"Iya dok, terima kasih."

***

Iqbaal pov

"Sayang?." aku mengelus rambut istriku dengan lembut. Aku melihat ke arah perut ratanya yang terdapat janin yang sedang ia kandung.

Aku bersyukur karna janinnya sangat kuat, jadi tidak sampai keguguran.

Kalau sampai hal itu terjadi, aku nggak tau gimana sedih nya orang tuaku. Karena selama ini mereka selalu menginginkan cucu dariku yang belum bisa aku wujudkan bersama revi.

Tapi sekarang, setelah pernikahan ku dengan sasha baru berjalan enam bulan, sasha sudah hamil anak pertama kami.

Terima kasih ya allah, engkau sudah mengabulkan semua doa-doa kami. Terima kasih.

"Eeungghh." lenguh sasha.

"Sayang." iqbaal mengecup kening sasha lama.

"Aku kenapa?."

"Kamu nggak papa sayang, tadi kamu pingsan. Sekarang lagi di rumah sakit."

Sasha hanya tersenyum dengan memegang kepalanya.

"Kenapa?."

"Aku pusing mas."

"Sini aku pijitin, eh kamu minum obat dulu. Tadi kata dokter kalau kamu udah siuman harus minum obat ini."

"Aku pusing."

"Iya sayang, nanti aku pijitin kepala kamu, atau mau makan dulu."

"Aku nggak lapar mas?."

"Tapi kamu harus makan sayang, biar dia kuat." ucap iqbaal dengan mengelus perut rata istrinya.

"Dia?." iqbaal mengangguk dengan semangat.

"Maksutnya?."

"Kamu lagi mengandung anak kita yang pertama." ucap iqbaal dengan mengembangkan senyumnya.

"A aku ha-mil.

"Iya sayang, kamu hamil."

"Alhamdulillah, terima kasih ya allah." ucap sasha terharu sampai menitikan air mata.

"Aku hamil mas?."

"Iya sayang, iya. Kamu hamil." ucap iqbaal tak kala bahagia.

"Kamu makan ya? Atau kamu pengen makan apa, biar aku beliin."

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang