Jangan jadi readers gelap ya, Ayo dong bantu Vote klik tombol BINTANG..
Tinggal di klik doang lo gaes, gak akan bikin pahala kurang...
Oke, Happy reading..
Kamar, satu-satunya tempat ternyaman menurut Caramel. Seperti sekarang, gadis dengan rambut kuncir tinggi dengan sedikit anak rambut berserakan disekitar wajahnya. Menggerakkan pena dengan lihai pada setiap kalimat yang diakhiri dengan sebuah senyuman.
Menggoreskan alur kehidupan yang sudah diberi sang penguasa alam raya, menikmati hidupnya walau sulit untuk dilakukan. Sang kertas dan pena pun ikut bercerita, membaca setiap kalimat yang tertulis rapi disana.
Ditemani sebuah hot Chocolate, dan suara musik dari MP3 player berpadu dengan suara hujan dengan rintikan kecil. Caramel ikut terbawa suasana dengan alunan melodi nya. Meminum secangkir Hot Chocolate lalu melirik ke jendela saat terdengar suara mobil dihalaman rumahnya.
Kening Caramel berkerut, dia tak mengenal mobil itu, itu bukanlah mobil Keano. Sedikit rasa takut dan khawatir menjadi satu. Caramel berdiri bersembunyi dibalik tirai dan mengintip disana.
Seorang lelaki yang cukup dikenal Caramel sedang membopong seorang lelaki yang terlihat kacau dan berantakan.
Mata itu seketika melebar saat mengetahui lelaki itu, dengan cemas Caramel keluar kamar dan menuju pintu utama, membukanya bertepatan saat Ajo dan Keano sampai tepat di depan pintu. Sekilas Ajo terkejut, tapi tak menampakkannya, mungkin dia juga belum terbiasa.
Caramel menutup pintu saat Ajo sudah membawa Keano ke dalam rumah, " langsung ke kamarnya aja" Ajo diam tapi tetap membawa Keano ke atas. Caramel berlari menuju dapur, mengambil wadah dan handuk kecil untuk mengompres luka lebam di wajah suaminya.
Caramel membawa ke kamar Keano tak lupa dengan kotak P3K, karna Caramel anak kedokteran dia tau apa yang harus dia lakukan.
Masuk secara tergesa-gesa dan raut cemas yang kentara, Caramel membersihkan luka dalam diam, tak mampu bertanya.
"Dia berantem" Caramel menoleh. Lalu tersenyum lembut, membuat Ajo tertegun dan cukup gugup setelahnya.
"Dimana? Sama siapa?"
"Di Club, musuh abadi dia"
"Makasih ya" Ajo menatap Caramel, melihat bagaimana penampilan gadis itu, sangat mempesona dengan tampilan yang sederhana.
"Buat?"
"Udah mau nganterin Ken pulang, sekali lagi makasih"
Ajo menatap penuh selidik, bukannya tak tau, dia hanya ingin memastikan kejujuran dari Caramel.
"Lo siapa nya?"
Caramel terkejut, kemudian menatap Ajo dengan tegar, " aku bukan siapa-siapa nya Ken, aku cuma pembantu disini, jadi jangan salah paham ya?"
Ajo terdiam.
"Satu lagi, nanti kalo Ken nanya siapa yang obatin dia? Bilang aja kamu atau siapapun atau gak pacarnya, soalnya Ken gak mau aku sentuh, jijik katanya" Caramel menempelkan cukup lama air kompresan di pelipis Keano. Menatap kosong kedepan.
"Kalo lo pembantu kenapa manggil Ken cuma namanya doang? Kenapa gak manggilnya pakai embel-embel majikan?"
"Kalo aku manggilnya Mas, katanya dia belum tua, gak mau aku panggil begitu"
Ajo mengangguk, menatap tangan Caramel yang melepuh warna nya sangat kontras dengan kulit aslinya.
"Tangan lo kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL
Romantik"Lo boleh jadi istri gue, tapi lo gak ada sedikitpun hak untuk ngatur hidup gue!!" - Keano KM "Aku hanya berusaha menjadi istri yang baik untuk mu" - Caramella Fishio Tentang Keano dan Caramel. Dua anak manusia yang tak mengenal dipaksa bersatu de...