Butuh Perhatian

8.1K 355 8
                                    

Jangan jadi readers gelap ya, Ayo dong bantu Vote klik tombol BINTANG..

Tinggal di klik doang lo gaes, gak akan bikin pahala kurang...

Oke, Happy reading..

Pukul menunjukkan jam 5 sore, di iringi dengan rintikan hujan yang telah mereda 5 menit yang lalu, hujan yang mengguyur cukup membuat jalan menjadi agak tergenang di beberapa bagian yang memang tidak rata.

2 insan dibalik layar mobil itu tampak bahagia, bak keluarga harmonis yang mengundang iri setiap mata yang melihat. Si perempuan yang asyik dengan camilan ringan ukuran besar ditangannya, tak henti-henti untuk mengunyah, sedangkan si lelaki tertawa senang dengan kalimat kocak yang dilontarkan oleh perempuan itu.

Saling bertukar cerita, tawa suka maupun ejekan tak luput dari cengkrama mereka.

Jauh berbeda dengan sosok laki-laki lain dalam mobil yang berbeda, menatap lurus ke depan setajam mata elang menerkam mangsa, sangat jelas terlihat ketidaksukaannya. Katakanlah sekarang Keano sedang dalam mood konyolnya. Lihatlah, betapa gilanya dia, mengikuti kemana arah tujuan mobil di depannya.

Sampai di suatu tempat, jauh dari kata indah dan bersih, mobil itu berhenti di sebuah rumah petak sederhana yang sangat kecil. Mengamati dari balik kemudi, membuka pintu mobilnya saat melihat mobil yang di buntuti sudah menjauh pergi, meninggalkan seorang perempuan yang sedang membuka pintu rumahnya.

Keano melirik jam di tangan, masih menimbang, apakah dia akan kesana atau tidak? Suara goresan pada benda besi membuat Keano tersadar, mengumpat kasar saat anak-anak yang bermain di daerah itu, merusak badan mobil mewah nya, dan dengan enteng nya berlari menjauh seraya tertawa.

Keano akan mengingatnya, untuk kali ini dia akan membiarkan.

Langkah kaki Keano berhenti tepat di depan pintu yang tertutup rapat. Menetralkan jantung yang berdugem, Keano memutuskan mengetok pintu dengan tulang ruas-ruas jari, setelah menghembuskan nafas perlahan.

Menunggu dengan raut wajah yang tak sabaran, selang satu menit, pintu terbuka, mata cantik itu kembali bertabrakan dengan manik matanya.

Caramel terkejut, bagaimana bisa Keano disini? Apa yang terjadi? Tak mungkin Keano mengikuti nya kan?

Lama mendapat respon, Keano dengan sombongnya masuk ke dalam rumah tanpa di perintah. Caramel hanya diam, tak mampu berkata-kata. Meremas tangannya di depan dada, dengan kepala tertunduk Caramel berbalik menatap Keano yang dengan enteng memakan Camilan ringan yang belum dia buka.

"Ngapain lo berdiri di situ? Duduk!" Caramel menurut pada lelaki yang berstatus suaminya ini.

Keano menatap datar, masih dengan memasukkan potongan kentang crispy itu kedalam mulutnya.

"Ini tempat persembunyian lo?" Caramel hanya diam, melihat itu Keano menggeram, meremas snack jajanan anak-anak itu hingga hampir menjadi bubuk.

"Gue gak nyuruh lu diem! Jawab!" bentak Keano. Membuat Caramel sedikit terkejut karna suara Keano yang menggelegar di hunian sempitnya.

"Kamu gak ada hak buat ngatur-ngatur aku sekarang, ini rumah ku, bukan rumah kamu" bukannya marah Keano malah terkekeh, mainan nya ini sudah berani menentangnya sekarang.

"Oh, udah diajarin apa aja sama Nino, sampai lo jadi pembangkang, ingat gue masih suami lu, mau gue cap sebagai istri durhaka?" dengan polosnya Caramel menggeleng cepat, membuat Keano tersenyum senang.

"Mau ngapain kamu kesini? Tau alamat aku dari mana? Kamu ikutin aku sama Nino ya?" bukannya menjawab Keano malah merebahkan tubuhnya di kasur kecil yang langsung bersentuhan dengan lantai, hanya dibatasi tikar tipis.

SAD GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang