Axelion

4.9K 182 10
                                    

Jangan jadi readers gelap ya, Ayo dong bantu Vote klik tombol BINTANG..

Tinggal di klik doang lo gaes, gak akan bikin pahala kurang...

Oke, Happy reading..

3 hari yang lalu.

Tatapan mata yang tajam membuat semua orang di dalam sana merinding ketakutan, apalagi dengan mata hijau yang berkilat seolah mata pisau yang dapat mengiris siapa pun. Dengan jubah hitam yang dia kenakan menambah daya tarik bagi kaum hawa yang melihat.

Axelion Satya De Viktor.

Pemuda itu tampak tersenyum miring melihat begitu naas nya nasib seorang perempuan dengan perut yang sudah membuncit. Tampak sekali diraut wajah nan tampan itu memandang remeh. Apalagi wanita di hadapannya tertidur dengan sesekali sesegukan layaknya anak kecil. Sepertinya Christy dan Jack sudah melakukan tugas mereka dengan sangat baik. Yaitu menyiksa perempuan ini.

Tepat di depan Caramel, lelaki itu berjongkok mengelus pipi chubby itu dengan sabar. Menantikan Caramel yang membuka mata dengan perlahan. Axel tertegun, tanpa sadar dia menahan nafas nya sambil terus mengelus pipi lembut itu. Caramel mengeryitkan dahinya, menatap lelaki bermata hijau dengan mata bulat yang sebening embun.

"Siapa?" Tanya Caramel parau. Axel mengalihkan pandangan matanya ke bibir kecil nan berisi itu, bibir yang berwarna cherry, satu yang ada dipikiran Axel saat ini.

Cantik.

Perempuan ini sangat cantik, kecantikan alami dan begitu murni. Bahkan tanpa memakai apa-apa, Axel rasa dia jauh lebih cantik dibanding kan Christy yang memakai make up. Axel sempat berpikir, apa yang membuat Keano--Teman kecilnya dulu memperistri wanita ini. Ternyata, Caramel memang wanita cantik dan begitu menarik.

"Kamu keluar sekarang," Caramel terdiam. Tak mengerti dengan apa yang diucapkan lelaki di depannya ini. Dan lebih tak mengerti lagi, siapakah lelaki ini?

Tanpa kata lagi, ikatan ditangan Caramel terlepas. Jejak merah terlihat jelas di tangan putih mulus nya, sedikit ada rasa perih saat Caramel mengelusnya. Caramel diam, dia berdiri dibantu lelaki ini. Dan pergi dari tempat terkutuk itu. Akhirnya Caramel bisa menghirup udara segar, selama seminggu ini, ia hanya mencium bau anyir dimana-mana. Christy yang berjalan di belakang mereka mendengus pelan, menampakkan ketidaksukaan secara nyata. Sedangkan Jack hanya diam dibalik setengah topeng yang menghalagi wajahnya.

Setelah cukup jauh melangkah, akhirnya mereka tiba di sebuah pintu kembar dua yang sangat besar dan tinggi, di sekelilingnya terdapat pahatan ornamen seperti aksara china kuno. Seketika Caramel terpana, menoleh ke arah lelaki disamping nya ini. Dalam hati dia menebak, apakah ini malaikat penolongnya?

Pintu di dorong, tampak lah sebuah kamar besar. Oh, tidak. Sangat besar malahan. Kamar yang di dekor menyerupai kamar seorang putri bangsawan. Sangat indah dan benar-benar memanjakan mata, ruangan itupun di dominasi dengan warna peach, biru laut dan putih.

"Ini kamar kamu," Caramel menoleh kaget. Lalu perlahan menggelengkan kepala nya. Dia tak ingin kamar mewah ini, cukup dia selamat itu saja sudah membuat nya bersyukur.

"Kenapa? Gak suka?" Caramel menggeleng lagi, kali lebih cepat.

"Aku gak butuh kamar seluas dan mewah begini, cukup aku bisa istirahat dengan tenang. Itu yang aku inginkan," Christy langsung berdecih pelan. Axel tersenyum lembut.

"Gak papa, kamu istirahat nya disini aja," Axel membelai lembut rambut Caramel yang sudah tak tertata.

Caramel menunduk, meremas tangan di depan dadanya.

"Gak usah cari muka! Lo tetep bakalan MATI!!" Ucap Christy dengan tajam dan menekankan kata Mati. Axel menatap tajam perempuan itu, membuat Christy sedikit tegang dan was-was.

"Kalian semua! layani dia sebaik mungkin, beri pelayanan terbaik, mengerti!" Tegas Axel dengan suara memerintah. Setelah itu, mereka semua pergi dari ruangan, meninggalkan Caramel yang masih terpaku di tempat nya. Tak lama para pelayan yang diperintah, langsung mengerjakan tugasnya.

***

Miami, AS.

Lima lelaki turun dari pesawat setelah mendarat di Miami international airport, sebuah mobil orang kepercayaan Keano sudah menunggu mereka berlima. Setelah mereka masuk, mobil pun melaju menuju ke sebuah mansion mewah milik keluarga Mahendra.

"Gilak banget itu si Viktor itu, nyebelin banget bikin kita puter-puter dulu anjay. Pegel badan gue," Ajo langsung merebahkan tubuh pada sofa bulu yang terlihat sangat empuk. Namun hanya sedetik, dia kembali bangkit melihat meja makan yang panjang itu menampilkan jejeran makanan lezat. Mengundang bunyi perut yang memang sedang kelaparan.

"Lo gak istirahat dulu," tanya Aji pada Keano yang sibuk dengan laptop di pangkuannya. Tak terlihat lelah,  Namun sangat jelas di matanya. Lelaki itu butuh tidur. Aji mendesah pelan, saat tanggapan dari Keano hanya gelengan kepala.

"Justin mana?" Tanya Keano pada Tedy yang duduk di sofa tunggal. Tedy mengangkat pandangan yang sedang memijit kepala.

"Dia bilang tadi ingin keluar sebentar, saya juga tidak tahu kemana," Keano mengerutkan keningnya. Kemana pergi nya Justin? Apakah berhubungan dengan Caramel? Atau blackfire?

Tak lama, Ajo membawa sebuah piring lumayan besar. Disana lengkap dengan nasi dan lauk pauk nya. Ajo benar-benar gatal melihat tingkah empat orang di sekelilingnya ini, dia rasa hanya dia manusia normal satu-satunya sekarang. Dengan inisiatif  entah darimana, Ajo dengan santai menyuapi mereka satu per satu. Dan yang paling banyak mendapat suapan adalah Keano. Bahkan lelaki itu menyuruh Ajo untuk menambah nasinya.

"Ini tempat yang benar kan? Kita gak ketipu lagi sama si api hitam itu kan?" tanya Ajo.

"Mungkin," jawab Keano.

"Kalo keliling dunia untuk jalan-jalan dengan senang hati gue ikut, tapi kalo jalan-jalan dalam sebuah misi, bikin pegal badan,"

"Ntar gue ketapel lo ke indonesia," Jawab Aji. Tak tau kah, Saudara serahim nya ini, kalau ucapan nya menyinggung hati Keano? Aji memberikan pelototan tajam, berharap kembarannya mengerti.

Ajo cengar-cengir, menampilkan raut tak berdosa, "sorry Ken," Keano hanya diam, tak menjawab. Dia pun berjalan santai ke lantai atas untuk istirahat.

Sementara mereka yang ada dibawah sangat berniat menganiaya Ajo sekarang.

TBC!!

VOMENT!! 

SAD GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang