Rasa Cinta

6.9K 272 0
                                    

Jangan jadi readers gelap ya, Ayo dong bantu Vote klik tombol BINTANG..

Tinggal di klik doang lo gaes, gak akan bikin pahala kurang...

Oke, Happy reading..

Matahari yang sedang menampakkan diri dengan malu-malu, tersenyum lembut menatap dua anak manusia yang sedang enggan untuk membuka mata. Gemericik sisa air masih terdengar karna lebatnya hujan semalam, menimbulkan sensasi segar luar biasa di pagi ini. Semua tampak biasa, dentingan jarum jam yang terus bergulir tiada henti, serta sayup-sayup rasa bosan pada lingkungan yang tersiksa akan masalah terdahulu. Semua bisa bangkit, berdiri dengan kedua tapak kaki kecil yang lusuh dan ternistakan, kadang rasa kecewa yang dialami tanpa dosa menyelinap ke dalam hiasan mimpi. Siapa sangka ini akan berubah, 180 derajat yang luar biasa.

Pelan tapi pasti, sepasang mata terbuka, menerawang lingkungan sekitar sambil mengumpulkan nyawa yang masih berkeliaran. Hingga satu lukisan indah tertangkap oleh netra nya, Caramel mengulum senyum. Mengelus rambut suaminya dengan sayang, Caramel berbisik pelan i love you merekam pahatan mahakarya indah di depannya, Caramel bersyukur memiliki suami yang begitu tampan, Caramel tak sabar jika anaknya laki-laki nanti, pasti akan menuruni gen seorang Keano Ksatria Mahendra.

Membayangkan nya saja, Caramel sudah geli sendiri.

"Udah liatin nya? Kalo belum liat lagi," Suara serak itu mampu membuat bulu kuduk nya merinding sekaligus membuat wajahnya merah padam, Caramel tersenyum kaku, mengigit kukunya dengan melihat ke atas langit-langit. Keano terkekeh.

"Paan sih?!" Caramel menjauhkan kepalanya dari Keano yang ingin membawa dalam dekapan. Memilih beranjak turun dari ranjang, namun tangan kekar itu malah menahannya.

Tanpa sadar Caramel ikut menahan napas, "Napas Mel," perintah Keano. Wanita itu menarik napas sedalam mungkin, lalu menghembuskan dengan cepat, Keano yang melihat tingkah istrinya, mencubit pipi yang chubby itu dengan perasaan gemas level teratas.

Inikah Caramel yang dia siksa dulu? Astaga, jika masih bisa diputar Keano serasa ingin bersujud di samping kaki wanita ini.

Sudah banyak luka yang dia hadapi, dan kenyataan yang membuat nya bertambah sesak ialah dirinya lah yang membuat Caramel menderita.

Keano menggeleng pelan, itu sudah berakhir, masa dimana ego yang tinggi itu belum bisa dipatahkan, sekarang waktunya menunjukkan pada dunia bahwa dia sudah jatuh berlutut pada pesona wanita yang sedang mengumpalkan rambutnya keatas itu, wanita dengan sejuta luka dan pesona, yah, Caramella Fishio.

"Aku mandi dulu," Keano mengangguk, meraih ponselnya yang berdering diatas meja.

"Hmm,"

"Kabar bagus Bos,"

Sudut bibir nya refleks tertarik ke belakang, membuat sebuah senyuman mematikan, cukup lama mereka berbincang sampai pada akhirnya Keano mematikan telepon sepihak saat melihat Caramel sudah keluar dari kamar mandi.

"Sana, giliran kamu," Keano mendekat, menghirup wangi sampo yang dipakai istrinya, memabukkan.

"Mel? Besok ikut gue yah?" Caramel mengerutkan alisnya, seolah bertanya dengan kepala teleng, mengelep sisa-sisa air di rambutnya yang panjang.

"Udah, ikut aja,"

***

Tepat hari ini, dimana Keano mengajak Caramel pergi, Caramel tak ambil pusing karna sekarang dia sedang menikmati Ice Cream dengan sendirian. Tak niat berbagi, bahkan Keano sesekali dengan sengaja menjailinya dengan mengambil diam-diam Ice Cream Caramel, jika sudah seperti itu Caramel akan membawa makanan dingin itu ke dekapannya. Melotot tajam pada Keano yang menunjukkan tampang smirk nya.

SAD GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang