Mendekat

1.2K 83 122
                                    

Sudah direvisi.

Majalah fesyen keluaran terbaru dan segelas jus mangga menjadi temanku pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Majalah fesyen keluaran terbaru dan segelas jus mangga menjadi temanku pagi ini. Aku sedang berbaring di atas kursi panjang yang ada di balkon apartemenku. Cuaca hari ini sangat mendukung, dengan matahari yang bersinar cerah, walaupun langit Jakarta tertutup awan seperti biasanya. Itu adalah salah satu risiko tinggal di ibukota, melihat langit biru pun rasanya akan sangat sulit.

Aku sengaja tidak pergi ke kantor hari ini, karena Stella memintaku untuk menemui Niko. Setelah aku menegurnya karena mengadu pada Adrian soal aku menginap di rumah Dion, Stella masih bisa-bisanya menyuruhku bertemu dengan Niko. Aku bersedia membantunya, asal ia mau menyelesaikan pekerjaanku yang ada di kantor.

Fair enough.

Bukannya aku perhitungan, tapi aku harus menyiapkan diri untuk bertemu dengan Niko dan menyusun kata-kata apa saja yang akan aku ucapkan nanti. Karena seingatku, Niko bukan orang yang gampang diajak bicara. Kecuali dengan Stella, baru dia mau bertekuk lutut.

Ini hari kedua aku sendirian di apartemen, dan Adrian pun baru akan pulang lusa. Setiap malam aku tidak bisa tidur nyenyak karena suasananya sangat beda tanpa Adrian di sini. I kinda miss him right now.

Suara bel pintu mengagetkanku yang sedang fokus melihat-lihat baju koleksi terbaru dari Givenchy. Aku segera bangkit dari kursi dan berjalan menuju pintu. Kulihat dari layar monitor kecil yang ada di tembok dekat pintu untuk memastikan siapa yang bertamu. Betapa kagetnya aku ketika menemukan Dion berdiri di depan pintu apartemenku.

Apa yang dia lakukan di sini?

Bagaimana dia bisa tahu di mana aku tinggal sekarang?

Aku menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan.

Tenang, Steph. Jaga perilakumu di depannya!

"Hai." Dion tersenyum ketika aku membukakan pintu untuknya. Ia memakai kaus lengan panjang berwarna abu-abu muda yang ia tarik lengannya sampai siku dan dipadukan dengan celana khaki selutut, serta sepatu putih.

Aku memegang gagang pintu dengan kuat. "Dari mana kamu tahu aku tinggal di sini sekarang?"

"Dari Stella," jawabnya dengan memegangi tengkuknya dan tersenyum kikuk.

Aku sedikit lega bukan hanya aku yang merasa canggung sekarang. But, damn, Stella! Kenapa ia harus memberitahu Dion di mana aku tinggal? Bisakah dia bertanya kepadaku dulu sebelum menyebarkan alamatku kepada orang lain?

"Ada perlu apa?" tanyaku.

Tangan Dion menggapai lenganku. "Boleh aku masuk?

"Buat apa?" Aku mendongak untuk menatapnya.

Steph & DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang