Rencana

1K 63 115
                                    

Sudah direvisi.

Sudah direvisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pokoknya kamu harus ikut ya, Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pokoknya kamu harus ikut ya, Sayang. Ini acara penting. Apa kata keluarga besar kalau kamu enggak datang nanti? Bisa-bisa kita dimusuhi, terus enggak di anggap bagian dari keluarga Ramadani."

Aku menghela napas panjang dan memutar mata. "Mama lebay deh."

"Eh, kamu ini dikasih tahu malah bilang mama lebay," protes mamaku. "Pokoknya kamu harus ikut. Titik."

"Ya ampun, Mama. Kok enggak pengertian banget sih sama anaknya. Aku kan udah bilang, banyak kerjaan yang enggak bisa ditinggal."

"Kan ada Stella, Sayang. Pasti dia bisa handle dua atau tiga hari kan? Keluarga besar pasti kecewa kalau kamu enggak datang nanti, apalagi nenek sama kakek. Mereka pasti kangen sama cucunya."

Aku terdiam.

Aku sedang berada di bandara saat ini untuk menjemput Adrian, tapi sepertinya kedatangan dari NTT agak sedikit terlambat, jadi aku menunggunya sambil menikmati segelas kopi dan sepotong croissant. Aku sudah menunggu sekitar 1 jam yang lalu, sebelum tiba-tiba mamaku menelepon dan mengatakan bahwa lusa kami berempat harus pergi ke Yogyakarta karena ada acara pernikahan saudara di sana.

Bagaimana bisa aku tidak tahu soal ini dan baru diberi tahu sekarang?

Mungkin karena memang yang punya acara bukan saudara dekatku, tetapi adik ipar dari sepupuku, yang mana aku sendiri juga belum pernah bertemu. Tapi sepertinya keluarga besar akan datang semuanya, sampai-sampai mama memaksaku untuk ikut.

Padahal sebisa mungkin aku menghindari berkunjung ke Yogyakarta semenjak kejadian tujuh tahun yang lalu itu. Ada banyak kenangan yang menganggu pikiranku setiap kali aku mengingat Kota Pelajar itu. Namun sepertinya, kali ini aku tidak bisa menghindar lagi.

Aku menyesap kopiku sebelum berkata, "oke kalau gitu, Ma. Atur aja deh."

"Benar ya? Mama langsung hubungi tante Rana biar baju yang nanti kamu pakai disiapkan," ucap mama dengan semangat.

Steph & DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang