Karina Mayangsari

606 35 115
                                    

⚠️⚠️⚠️ PERINGATAN ⚠️⚠️⚠️

CERITA BERIKUT MEMUAT ADEGAN-ADEGAN YANG MUNGKIN MERESAHKAN BAGI BEBERAPA ORANG, KARENA TERDAPAT PENGGAMBARAN PEMERKOSAAN DAN SERANGAN SEKSUAL. DISARANKAN MEMBACA DENGAN BIJAK. NAMUN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI PTSD ( Post Traumatic Stress Disorder ) DISARANKAN TIDAK MEMBACA BAGIAN INI.

. . .

Air mataku kembali menetes ketika melihat Karina terlelap di atas tempat tidur rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air mataku kembali menetes ketika melihat Karina terlelap di atas tempat tidur rumah sakit. Kedua matanya yang tertutup itu terlihat sembap, bibir pucatnya sedikit terbuka, dan kulit tubuh yang tadinya mulus itu terdapat luka memar di bagian tulang pipi, leher, serta pelipis kanannya diperban. Aku mendekat padanya dan menemukan memar yang cukup besar di bagian pergelangan tangannya, itu sangat mencolok, punggung tangannya pun lecet. Keadaan Karina saat ini sungguh menyayat hati.

Kondisi Karina sekarang masih jauh dari kata stabil. Adrian menceritakan bahwa sekitar satu jam yang lalu Karina terbangun dan merasa ketakutan serta seluruh tubuhnya kedinginan. Ia bahkan ingin melepas infus yang terpasang di tangan kirinya dan berniat kabur dari rumah sakit. Dengan terpaksa dokter menyuntikan obat penenang agar ia tertidur kembali.

Adrian sudah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Karina saat kami bertiga masih di luar tadi. Karina menceritakan itu semua pada Adrian saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Riko lah yang harus bertanggung jawab atas kejadian nahas ini.

Riko adalah teman Adrian dari SMA, namun dengan teganya ia merusak wanita yang sangat Adrian cintai hanya karena ia merasa kalah saing dalam segala hal. Riko tidak pernah suka jika Adrian bersama Karina, karena ia juga menaruh hati pada Karina. Laki-laki brengsek itu juga iri ketika karir fotografi kakakku semakin sukses.

Menurut penuturan Karina yang di sampaikan oleh Adrian, Riko mengatakan jika ia tidak bisa memiliki Karina, berarti Adrian juga tidak bisa bersama Karina. Bahkan dengan brutalnya Riko hampir membunuh Karina dengan cara mencekik lehernya, beruntung Karina bisa lolos.

Kejadian sepuluh hari yang lalu, ketika Adrian 'menangkap basah' Karina dan Riko sebenarnya bukan perselingkuhan. Malam itu, Riko meminta bantuan Karina untuk menjadi model sebuah endorsemen kamera yang Riko terima. Mereka melakukan proses foto di taman hotel. Namun entah bagaimana awal mulanya, yang Karina ingat terakhir sebelum ia tersadar di pagi harinya tanpa sehela benang pun di kamar hotel adalah ketika ia meminum segelas minuman yang Riko tawarkan. Setelah itu ia sama sekali tidak ingat, dan ketika tersadar, Riko mengancam akan menyebarkan rekaman tak senonoh mereka jika Karina menceritakan semuanya kepada Adrian maupun orang lain.

Kemarin, ketika Adrian akan berangkat ke Bandung, sahabat Karina menghubungi Adrian dan menanyakan keberadaan Karina. Fitri, sahabatnya Karina, mencurigai adanya hal yang tidak beres dengan rumah Karina yang sepi dan gelap, hanya terlihat lampu ruang tamu yang menyala. Namun, ketika Fitri ingin beranjak dari sana, ia mendengar suara teriakan dan gedoran pada pintu dari dalam rumah Karina. Sadar jika sang penghuni rumah dalam keadaan bahaya, Fitri berusaha membuka pintu tersebut, tapi ia gagal. Untungnya saat itu panggilan dari ponsel Fitri belum terputus, sehingga Adrian bisa cepat sampai di rumah Karina.

Steph & DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang