Bandung

700 37 88
                                    

I give up trying
At least for today
Lying is lying
It’s never okay
Bend it all you want
Hide it all you can

I give up tryingAt least for todayLying is lyingIt’s never okayBend it all you wantHide it all you can

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perpaduan warna oranye, kuning, merah, biru dan hitam menghiasi langit sore ini dengan indahnya. Suara bising khas kota besar tergantikan dengan suara alam yang sudah lama tak kudengar. Jangkrik dan tonggeret atau simbahku lebih sering menyebutnya dengan garengpung, mulai terdengar nyaring di sekitar vila milik Niko. Hawa dingin khas pegunungan membuatku merapatkan kardigan merah hati yang kupakai.

Hasil dari meeting dua minggu yang lalu bersama Amartha, event organizer yang kupilih, mengantarkan kami berempat ke Bandung. Stella meminta agar Niko mau meminjamkan vila miliknya yang ada di Bandung untuk kami berlibur, tanpa diminta dua kali Niko pun menyetujui itu.

Pada akhirnya aku mengajak Dion untuk menemaniku, karena sepasang kekasih yang sama-sama frontal itu pasti akan menjadikanku sebagai pajangan saja jika aku hanya sendirian. Bahkan di malam pertama kami sampai di vila ini, aku dan Dion dibuat tidak bisa tidur, gara-gara mendengar live action Stella dan Niko.

Aku dan Stella memutuskan untuk menggelar acara peluncuran tahun depan di sebuah gedung pertemuan yang ada di Kota Kembang tersebut. Kami berdua pun sudah melihat-lihat gedung yang dipilih, cukup luas dan nyaman untuk menggelar acara besar. Namun, yang terpenting lokasinya ada di pusat kota, karena itu akan memudahkan para tamu undangan untuk menemukannya.

Kedua orang tuaku dan juga Adrian sama sekali tidak tahu kalau aku pergi bersama Dion, yang mereka tahu aku hanya pergi bersama Stella. Bahkan sampai sekarang pun aku masih belum berani mengenalkan Dion para mereka. Pasti nanti akan ada waktu yang tepat. Lagi pula Adrian masih sibuk mengurus Karina yang sampai saat ini masih sering bermimpi buruk akibat trauma atas pemerkosaan itu.

Lima hari yang lalu Karina diperbolehkan pulang dari rumah sakit, kini ia dan ibunya berada di rumah orang tuaku untuk beberapa waktu. Sementara rumah Karina masih belum bisa ditinggali, selain karena ia masih trauma, polisi juga akan melakukan reka ulang adegan di sana minggu ini. Mengingat minggu lalu, pihak dari kepolisian melakukan reka adegan di hotel, TKP pertama, tanpa mendatangkan Karina dan hanya memakai pemeran pengganti.

"Babe?"

Aku memalingkan pandangan dari langit yang mulai mengelap ke arah suara yang memanggilku. "Ya?"

"Lo enggak mau makan dulu? Keburu dingin loh." Stella mendekatiku. Tatapannya memperhatikanku dengan iba.

Aku tersenyum lemah. "Nanti aja."

Steph & DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang