Kediaman Mahardika

575 35 80
                                    

Aku menatap puluhan gaun yang tergantung di lemari pakaianku dengan gusar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap puluhan gaun yang tergantung di lemari pakaianku dengan gusar. Mungkin memang benar statement yang selama ini beredar, meskipun mempunyai ratusan pakaian, perempuan akan selalu mengatakan 'tidak punya baju' jika akan bepergian. Apalagi kali ini aku diundang makan malam oleh Dion di rumah orang tuanya. Ia mengatakan jika Anna dan Rudy Mahardika ingin bertemu denganku.

Aku juga tidak tahu apa alasannya.

Sewaktu mendengar berita itu, rasa bahagia dan juga gugup bersatu di hatiku. Ini bukan kali pertama aku akan bertemu dengan kedua orang tua Dion, tapi perasaan gugup masih saja terasa.

Jam menunjukan pukul 17:45, Dion akan menjemputku 15 menit lagi, tetapi aku belum juga menemukan pakaian yang pas. Aku tidak ingin memakai pakaian yang biasa saja untuk bertemu dengan orang tua Dion. Dengan menghela napas berat, pilihanku jatuh pada gaun tanpa lengan yang berwarna putih dengan panjang selutut. Setelah memakainya dan memoles wajah dengan dandanan tipis, lalu kupadupadankan dengan high heels putih dan tas kecil berwarna emas. Aku duduk di ruang tamu apartemenku untuk menunggu Dion.

Setelah itu, aku duduk di ruang tamu apartemenku sambil menunggu Dion datang menjemputku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu, aku duduk di ruang tamu apartemenku sambil menunggu Dion datang menjemputku. Dua puluh menit berlalu, Dion tiba di apartemenku. Ia mengenakan pakaian kasual, celana jin hitam dan hoodie berwarna krem, itu membuatku mengernyit karena penampilan kami yang sangat kontras.

"Kok kamu santai banget?"

"You're gorgeous as always," pujinya tanpa menjawab pertanyaanku. Ia memeluk pinggangku dan mengecup bibirku.

"Kenapa cuma pakai hoodie?" tanyaku ketika ia menyudahi kecupannya.

Ia menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lain. "Ada yang salah?"

"Kita mau ke rumah orang tua kamu kan buat makan malam? Kamu sendiri yang bilang kalau aku harus pakai dress."

"Iya memang," jawabnya dengan santai. "Nanti gampanglah, aku tinggal ganti aja kalau udah sampai sana."

Aku mengerutkan dahi. "Oke .... "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Steph & DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang