24. Fitnah Kelam

454 32 0
                                    

Pagi datang, mahasiswa kampus berlalu-lalang di halaman. Mereka sibuk masing-masing. Tak terlebih Liona. Ia sedang mengerjakan tugas makalah yang ditugaskan dosen di kelasnya.

Di taman kampus yang sepi, ia tak melihat kedua manusia konyol bin aneh di sekitaran.

"Rohani ke mana sih? Mereka telat atau gak masuk? Gue kan udah bilang gue bawa mobil sama Roy," gumamnya.

"WOY!" Gebrakan Hani membuat Lio kaget.

"Sialan. Dari mana aja lo Rohani?"

"Apaan Rohani?" tanya Roy.

"Roy dan Haniiiiii." Lio sedikit meledek membuat Hani dan Roy menatapnya ilfeel.

"Dih, uwekk. Jangan satuin nama gue sama dia, nanti lucky gue ilang."

"Heh congor onta. Dikira nama lo bagus banget apah?"

Hani melirik Roy sinis.

"Nih Li!" Roy menyerahkan sebuah undangan event. Event dari festival olahraga kampus suardana yang dilaksanakan setiap satu semester sekali.

"Asik, event. Banyak jajanan, ada tamu atlet nih biasanya."

"Ada, atlet badminton yang lagi hits."

"Jojo?"

"Maybe."

Lio terlihat kegirangan, memang event ini yang ia sudah tunggu. Lio sangat menggemari olahraga dan ketika ada event seperti ini, kampus bebas dari pembelajaran juga tugas dari matkul-matkul membosankan.

"Lo ditunjuk wakilin anak sosiologi," kata Roy.

"Hah? Kok gue? Kan gue cewek."

"Pada males. Jadi mereka nunjuk lo sebagai wakil anak sosio. Betrand anak basket juga nunjuk lo."

"Gak bisa. Gue pasti sibuk di belakang kalau begini. Gak, gue gak mau!"

"Ada jatah," bisik Roy dengan mengelus kedua jari jempol dan telunjuknya.

"Cuan, cuan. Udah lah Li. Lo cuma jadi pemerhati event aja. Bisa sama Zean. Hihihi."

"Itu yang bikin gue males."

"Ngapa si emang? Zean kalau liat lo beda gue rasa. Dia suka kali sama lo!"

"Woi. Melek lah. Lo kesambet setan pohon terong? Dia aja manggil gue simpanse." Ucapan Lio membuat Roy terkekeh.

"Hahaha, anjir mendingan simpanse Li dari pada monyet."

"Tapi satu spesies, oon banget lo!" Lio menjitak kepala Roy dengan gulungan kertas.

Lio pergi ke koperasi untuk membeli perlengkapan kuliahnya.

"Apa yang abis ya?"

Tak sadar, di sampingnya tengah berdiri seorang Zean.

"Sial! Ngapain lo di sini?"

Mata Zean memencar datar. Ia tak langsung menjawab Lio dan melanjutkan pembeliannya di koperasi.

"Fakultas kedokteran kan ada koperasi. Ngapain lo jauh-jauh nyeberang ke sini? Bu minta A4nya 1 pack."

Ia berbicara seraya memesan.

"Emang kampus punya bapak lo? Suka-suka gue belanja di manapun."

"Dih bodo amat, bukan urusan gua. Cuma bilangin doang, siapa tau lupa!"

"Nih bu. Gak usah kembali, bayar aja A4nya," ucap Zean membuat Lio melotot kaget.

"Heh, gue punya duit kali."

OFFICIALLY MISSING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang