38. Jealous

432 29 0
                                    

-o0o-

Cemburu itu rasanya seperti apa?

-o0o-

Panasnya terik matahari membuat mata Lio mengernyit merasakan sengatan paparan cahaya ke wajahnya. Hari minggu itu, benar-benar hari yang sangat panas, padahal jam baru menunjukkan pukul 10 pagi.

"Anjir. Neraka debol nih." Roy menghampiri Lio dan Hani yang sedang berteduh di bawah pohon pinus di dekat lapangan.

"Minum nih," ucap Hani menyodorkan sebotol air mineral pada Roy.

"Tumben lo baek sama gue," tukas Roy menaik-turunkan kedua alisnya melirik Liona.

"Heh kentut monyet, jangan pede ke ubun-ubun deh lo. Gue sebagai temen punya toleransi yang tinggi," ujar Hani menyombongkan dirinya dengan tangan menepuk dada.

"Kapan showcase?" tanya Lio.

"Ciye, mau liat Zean main gitar nih yee." Roy menghimpit Lio dengan perkataan menggoda.

"Dih, emang tuh anak bisa? Dia mah bisanya megang suntikan tau gak."

"Dih, sotoy. Lo sih gak liat IGnya. Dia sering hadirin showcase-showcase kampus dan main musik di sana. Jangan kudet dong, katanya temen, kok gak tau."

"Heh Han, emangnya kita itu harus tau semuanya tentang temen? Nggak lah, mereka punya privasi masing-masing," jawab Lio santai.

"Alah, buktinya gue tau kebiasaan lo kentut abis makan mie ayam, udah deh jangan ngeles Lionaaa," tukas Roy membuat Lio jengkel. Ia lagi-lagi mentakol kepala Roy dengan gulungan kertas yang ia pegang.

"Anjir kepala gue! Kalau gue pinter, jangan pada minta tolong lo ya UAS nanti."

Sore menjelang, beberapa alat musik sudah berjejer di aula dekat lapangan. Semua sudah berganti pakaian. Beberapa laki-laki dari jurusan musik sudah memegang gitar masing-masing.

"Oke. Sesuai janji kita, setelah eskul hari ini, saya berjanji mengadakan showcase dadakan. Kita nyanyi-nyanyi bareng setelah lelah dari olahraga. Ajib banget kan? Ada yang request lagu?"

Liona dan Roy lantas terduduk di lantai aula. Hani sendiri tengah mengobrol dengan seorang laki-laki yang juga dari jurusan musik. Mata Lio memencar, padahal panggung yang berdiameter kecil itu ada di depannya.

"Nyari apa sih lo? Zean?"

"Dih, apaan sih lo. Si Hani mana?"

"Udah lah jangan diurusin tuh anak, udah kek kambing ilang aja dicariin."

Lagu pertama dimainkan, alunannya sampai membuat orang terbawa perasaan. Setelah lagu pertama selesai, kali ini lagu kedua akan dimainkan. Beberapa orang turun dari panggung kecil itu.

"Lah kenapa pada turun? Bukannya belum selesai?" Beberapa mahasiswa bertanya-tanya heran.

Kemudian dari sudut kanan beberapa langkah lelaki membuat histeris para gadis yang sedang duduk.

"Zean! Wooooooo Zean. Ya ampun, Zean mau nyanyi? Serius ih?" Salah satu mahasiswi masih terkaget-kaget.

Zean bersama Yuda juga Gion naik ke atas panggung mengejutkan semuanya termasuk Liona dan Roy. Lio melotot melihat Zean sudah terduduk memegang gitarnya.

"Oke kali ini, gue akan sambung lagu dari bang Rio. Mau lagu apa nih?"

Semua mahasiswi saling lempar pernyataan untuk judul lagu yang akan dinyanyikan oleh Zean. Petikan gitar Zean mulai dan membuat semua orang terhanyut. Nyanyiannya sampai membuat Liona tertegun menatap fokus Zean di depan. Roy sendiri ikut menyanyi alunan lagu yang Zean nyanyikan.

OFFICIALLY MISSING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang