33. Attention

397 24 0
                                    

Kedua lelaki, satu tampan dan salah satunya setengah tampan terlihat berdiri di depan minimarket. Roy terus terdiam menenggak kopinya sesekali.

"Ada apa?" Roy mulai buka suara.

"Soal waktu itu ..."

"Lupain. Cuma cewek yang bisa bahas perkelahian tanpa alasan."

"Gue gak minta maaf sama lo. Gue mau nanya satu hal sama lo," ucap Zean membuat Roy menatapnya tajam.

"Bagaimana kehidupan Lio di SMA? Dan apa dia dibully?"

"Lo cuma nanya itu aja sama gue?" tanya Roy seraya menunjuk-nunjuk dirinya depan Zean tak habis pikir.

"Kenapa? Salah? Gue temen kecil Lio, dulu dia dibully habis-habisan dan apa dulu dia masih sama?"

Roy menyeringai kala melihat Zean terkekeh tanpa menatapnya.

"Buang waktu gue bahas tentang Lio. Em kopinya udah kelamaan."

Roy membuang kopi kalengnya ke tong sampah.

"Tiket VIP Persib lawan Persija." Zean menyodorkan tiket masuk stadion pada Roy. Roy melotot kaget, segera mungkin tangannya merampas tiket VIP dari tangan Zean.

"Anjir! Gue idam-idamin dari dulu. Duduk nonton bola di samping para cewek cantik."

Roy terlihat kegirangan, ia terus membolak-balikkan tiketnya. Fokusnya lantas pada Zean dan tersenyum.

"Di SMA tuh gak ada yang berani malah sama Lio!"

"Kenapa?"

"Dia tukang nyontek soalnya. Hahaha, sialan gue gak bisa tahan tawa saat dia ketahuan nyontek depan guru killer."

Zean melepas tawa bersama Roy setelah mereka membicarakan tentang Liona. Sungguh, sepuluh tahun membuat rasa penasaran Zean akhirnya terbalas.

"Walaupun dia kuat. Tapi dia lemah satu hal."

"Apa?"

"Rasa cemburu!"

"Apa? Lio pernah pacaran?"

"Dia punya idola di salah satu cabang olahraha. Lo kenal Gerandi Hans kan? Dia itu atlet muda taekwondo yang lagi jadi buah bibir karena tiba-tiba menikah. Lio sempet kecewa, sampe dia berhenti latihan taekwondo cuma gara-gara itu."

"Sial gue kira apa." Zean tersenyum.

"Serius sih gue." Roy lantas pergi meninggalkan Zean yang terdiam. Zean lantas mengambil ponsel dan mengirim pesan LINE pada Lio.

1 LINE NOTIFICATION

Zean :
Perlombaan besok lo harus tonton gue.

Mata Lio terbuka setelah ia menghayati musik beberapa menit melalui earphone.

"Zean?"

Males. Pemandu sorak buat lo cuma ngabisin napas. Besok gue juga mau tanding tenis
Read

Zean terkekeh setelah mendapat pesan balasan dari Liona.

Kebetulan, setelah basket selesai gue akan nonton pertandingan lo.

Gak berharap sih.
Read

Zean terus terkekeh seraya memandangi ponselnya di kamar. Masuklah Bu Rosi ke dalam kamar mengejutkannya.

"Ma? Kenapa gak ketuk dulu?"

"Maaf. Mama bawain apel buat kamu. Mama tau aktifitas kamu lagi padat bulan-bulan ini. Ditambah kamu mau menginjak semester tua kan?"

OFFICIALLY MISSING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang