-oOo-
"Kenapa harus berpura-pura untuk tidak tahu, jika kau sudah tahu?"
-oOo-
Pagi kembali. Zean sudah memakai almet putih khas anak kedokteran. Ia baru saja menyelesaikan prakteknya dan hendak pergi ngopi bareng kedua kurcacinya. Notifikasi ponsel mereka berdering bersamaan. Semua berita panas datang dari blog kampus Suardana.
"Rizal. Ngundurin diri jadi BEM. Dia mau keluar kampus?" Pertanyaan Gion mengagetkan Zean. Ia lantas membuka ponselnya.
"Dengan ini saya meminta maaf atas kelakuan yang saya buat tahun lalu perihal penyebaran video asusila oknum kampus Suardana. Kita ketahui bahwa, orang bernama Zean yang disebut pemilik akun yang menyebarkan video tersebut. Saya mengakui itu adalah kesalahan. Dan pelaku utama adalah saya sendiri. Untuk itu saya memohon maaf sebesarnya kepada saudara Zean akibat fitnah yang saya buat. Saya akan mengundurkan diri sebagai BEM dan akan keluar kampus secepatnya! Terima Kasih!"
Seluruh mahasiwa terkejut. Pasalnya, Rizaldi tidak seburuk apa yang mereka lihat sebelumnya. Ia sosok yang banyak dikagumi oleh banyak mahasiswa maupun orang di luar sana. Laman blog kampus dibanjiri komentar pedas sekaligus panas dari para mahasiswa. Ia merutuki Rizal sebagai iblis, setan ataupun sebagai kutukan untuk kampus. Rizal datang menghampiri Zean disaksikan banyak mahasiswa.
"Gue pamit! Gue minta maaf! Sebagai ganjarannya, gue bisa hidup dengan penyesalan seumur hidup gue!"
Setelah mengatakan hal itu, Zean tak menyikapi, ia hanya mendengarkan saja dengan diam. Rizal lantas melangkah pergi dari kerumunan yang menimpanya dengan kata begitu kasar. Zean kemudian dipanggil ke ruang rektorat.
Terlihat Lio menghadang Rizal pergi.
"Mau apa lo?"
"Gue tau lo bukan pecundang. Hiduplah dengan lebih baik!"
Rizal tak menjawab, ia lantas melewati Liona dann pergi. Roy sendiri keheranan.
"Dasar ya, bajingan ada di mana-mana. Gue denger Zean dipanggil ke ruang rektorat."
"What? Lo serius?"
"Iya serius!"
Raja datang menghampiri mereka.
"Gue gak nyangka, Zean bisa nyembunyiin ini di waktu yang lama. Gue mau dampingin Zean ke ruang rektorat," ucap Raja.
"Kok bisa?"
"Kaprodi kedokteran minta gue untuk ini."
Raja pergi ke kantor rektorat. Ia duduk di sebelah Zean untuk berkonsultasi perihal kasus yang menyeret media kampus Suardana.
"Saya rasa hal ini sudah bersih dan kami minta maaf jika pihak kami lalai. Dan kami sudah mengeluarkan Rizal dari kampus ya. Untuk Zean, kami mohon maaf atas tindakan kami yang sangat terlambat menangani masalah ini. Untuk organisasi kampus, lebih baik untuk saat ini silahkan dirembukan lagi. Dan saya minta Raja berkonsultasi dengan mahasiswa untuk tidak menyebar luaskan apapun yang terjadi di kampus. Karena kami tidak ingin merusak citra mahasiswa Suardana sekaligus harga diri orang tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
OFFICIALLY MISSING YOU
Teen FictionHilang dan Rindu. Dua kata berbeda, tapi memiliki makna yang sama. Kehilangan. Itulah yang dirasakan Liona, mahasiswi Sosiologi yang tengah merasakan kilas balik saat bertemu dengan mahasiswa calon dokter bernama Zean. Pingsannya Liona di lapangan b...