Budayakan vote sebelum baca
Follow ig author ya @_ayumelani
Follow akun wp author jugaOke...
Happy reading
Diyo terus menatap Alra saat berbincang. Menatap wajah gadis itu seolah tak mengundang bosan. Hal itu membuat yang menyaksikan akhirnya jengah juga, terutama Geri yang sedari tadi mendengus kesal.
"Alra-nya nggak bakal kemana-mana Yo," ujarnya dengan nada jengah yang begitu kentara.
Diyo menoleh. Lantas segera memalingkan wajah, tak peduli.
Alra sendiri jadi malu. Dia menunduk, kadang tersenyum canggung menatap sekeliling.
Naya, yang menyaksikan itu terkekeh pelan membuatnya jadi bahan sorotan. "Alra polos banget ya, Yo. Beda banget sama Ra-"
"Iya." Diyo memotong ucapan Naya, membuat 3 remaja perempuan itu menatap Diyo bingung.
"Nggak sopan tau Om," tutur Alra menasehati.
Diyo menoleh sebentar, lalu kembali berpaling. Suasana hatinya berubah kala Naya hampir mengatakan nama yang tak enggan ia dengar.
Suasana jadi canggung. Runyam. Hening.
Bersyukur, Doni yang sedari tadi diam, membuka obrolan.
"Kita nyanyi aja gimana? Nanggung nih. Biaya sewa kafe nggak murah," ajaknya dengan nada seantusias mungkin.
Semua orang mengangguk semangat kecuali Diyo. Dia masih diam saja.
"Om nggak ikut?" Alra bertanya pelan. Wajah Diyo benar-benar terlihat dingin. Seolah tak ingin dibicarai.
Diyo menoleh, menggeleng pelan. Alra balas dengan mengangguk lalu bergabunh dengan yang lain.
Di panggung, Elis dan Geri berduet. Naya bermain gitar. Doni memainkan keyboard. Marta, Rian, dan Alra sebagai manusia yang buta akan nada, hanya bertepuk tangan mengiringi. Kadang bernyanyi kecil.Ya, awalnya. Tapi ketika Doni, memainkan lagu dangdut, semua orang lantas melompat girang. Bernyanyi tanpa nada. Mereka terlihat seperti tengah menonton konser.
Rian yang melirik Diyo, tersenyum kecil. Pria itu tengah memandangi Alra yang bernyanyi tak karuan. Rian menghampiri. Duduk tepat di depan Diyo.
"Cinta banget lo sama dia?" godanya.
"Hm."
Rian mengangguk. "Dia cantik ya?"
Diyo menatap tajam Rian. "Kamu sudah punya Naya, ingat?"
Rian terkekeh. Geli juga melihat seorang Diyo cemburu seperti ini. "Gue bilang cantik belum tentu mau gue rebut. Lagian, Naya itu udah pas buat gue."
Diyo tak membalas. Rian itu banyak berbicara. Meladeninya sama saja menambah lembaran.
"Seandainya 'dia' balik, lo bakal milih siapa?" Rian bertanya serius. Kata 'dia', sudah Diyo tau mengarah pada siapa.
Ya, sejenak Diyo lupa tentang keberadaan sosok 'dia'. Sekarang dia bingung.
"Seru banget. Lain kali kita karaokean," saran Elis heboh. Mereka memang telah menyudahi nyanyi mereka, karena tenggorokan yang mengering.
Naya minum sejenak. Ketika ia menoleh suami dan sahabatnya itu, dia mengernyit. Bukan hanya dia, tapi semua orang disana menatap kedua pria itu bingung. Bagaimana tidak? Rian yang biasanya banyak bicara, justru diam. Diyo lebih dingin dari biasa.
Kenapa sebenarnya?"Lo berdua kesambet?" tanya Doni.
"Woi! Serius amat sih." Geri menimpali.
"Yo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Om (Sudah Terbit)
RomanceHighest rank #1in2020 (250620) #1inLove (071020) Kehidupan SMA yang harusnya penuh warna remaja, menjadi tidak karuan kala Alra dijodohkan dengan pria yang 12 tahun lebih tua darinya. Alra yang polos, lugu, dan ceria menjadi olokan si pria yang begi...