Alra Mengawali

22.6K 853 29
                                    

Vote yah amn teman. Kasih komentar juga😁

Follow author ya di wattpad.

Kalau bisa follow juga instagram author. @ayumelanieee



Happy reading. Semoga baper🖤

Malam itu menjadi malam penuh tawa. Mereka bukan sedarah tapi sudah seperti keluarga. Dan itu membuktikan, bahwa darah bukan jaminan sebuah hubungan.

Naya dengan Bintang di gendongannya, menghampiri Diyo yang sedang membakar jagung.

"Lo kayaknya jadi mesum ya, Yo?" tanya Naya berniat menyindir.

Diyo menoleh sejenak lalu kembali fokus pada jagung di hadapannya.

"Dih diabaiin. Tenang aja, rahasia lo aman."

"Rahasia?" beo Diyo. "Apa itu masih bisa disebut rahasia?"

Naya tersenyum malu. "Benar juga. Semua orang ngeliat adegan lo lagi nyium Alra."

Tujuan Naya sebenarnya apa? Diyo bahkan harus menghela nafas berkali-kali pertanda ia tidak nyaman.

"Soal kehamilan itu, lo udah diskusiin sama Alra? Lo kan tau. Dia nggak mungkin sekolah dalam keadaan seperti itu."

Diyo menoleh. Dia sudah memikirkan ini, tapi belum memiliki keberanian untuk memberitahukannya pada Alra. Bagaimana jika gadis itu akan mengamuk dan tidak terima?

Hah! Membayangkan semua itu membuat Diyo semakin yakin untuk tidak tergesa membicarakannya.

"Yo?" panggil Naya lagi karena Diyo hanya diam saja.

"Belum. Soal itu mungkin para orang tua saja yang menentukan."

Naya hendak berkata lagi, tapi kedatangan gadis mungil itu membuatnya terhenti.

"Kalian ngapain?"

"Bakar jagung." Naya yang menjawab.

Alra mengangguk. Dia mendongak menatap Diyo yang fokus pada jagung di depannya. Tentu saja ia jadi teringat soal kejadian tadi yang sukses membuatnya malu setengah mati.

Diyo yang sadar seseorang menatapnya pun menoleh. Kedua mata mereka bertubrukan membuat Alra lekas memalingkan wajah. Gugup dan malu bercampur jadi satu.

"Kak Naya, Bintang imut banget. Aku yakin dia pasti jadi gadis yang imut," ujar Alra berusaha meredakan kegugupannya. Dia salah tingkah.

"Dia cowok, Ra," kekeh Naya. Menyaksikan hubungan menggemaskan antara Diyo dan Alra ternyata sangat menghibur.

"Eeh. Co-wok?" Alra gelagapan. Dia tertawa canggung. Bodoh sekali. Padahal dia kan sudah melihat semuanya saat mengganti popok. Kenapa bisa lupa dan bertingkah aneh seperti ini? Alra merutuk dalam hati.

Naya yang melihat gadis itu tak tahan untuk tidak mencubit wajahnya sanking gemas. "Lucu banget sih. Dah lah. Gue gabung sama mereka dulu." Lalu Naya berlalu menuju teman-temannya yang lain.

Sekarang tinggallah Alra dan Diyo yang saling diam.

Sesekali gadis itu melirik Diyo yang tengah fokus.

"Kalo mau ngeliat, liat aja. Saya nggak marah."

"Eeh. Siapa juga yang liatin? Pede banget," sungut Alra tidak terima.

"Yakin?" tanya Diyo seraya menunduk menatap Alra. Perlahan dia menyamakan tinggi dengan gadis di sebelahnya.

Alra yang kaget hendak menjauh tapi Diyo dengan cepat memeluk pinggang gadis itu.

Married With Om (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang