"Eh, An, ke lapangan yuk," ajak Meylanie. Dia adalah perempuan yang begitu cantik, blasteran Tionghoa dengan Jerman. Bisa dibayangkan cantiknya Meylanie seperti apa. Tapi keluarganya sudah menetap di Indonesia sejak Meylanie lahir, karena sebelumnya keluarga Meylanie pernah tinggal di Jerman sampai kakak perempuannya SD.
Meylanie juga satu-satunya teman Anika yang paling akrab di kelas karena ketika MOS, Anika dan Meylanie memang satu kelompok waktu itu.
"Ke lapangan? Ngapain?"
"Nonton bola."
"Bola kok ditonton? Bola tuh ditendang kali, Mey," balas Anika sambil terkekeh.
"Ih, An, maksudnya ngeliat orang-orang main bola."
"Males ah. Gue mau makan bekal, tadi pagi nggak sempat sarapan karena takut telat kayak waktu itu," ujar Anika sambil mengambil kotak makanan dari dalam tasnya.
"Yeee, biar telat lo juga hoki kali, nggak kena hukum," Meylanie memutar bola matanya. Dia memang tidak tahu kalau Baskara adalah orang dibalik Anika tidak sampai kena hukuman karena telat. "Makanya di sana aja, An, please. Sekali-kali mau dong kalo diajak sama gue," Meylanie berkata dengan nada melas. Selain yang sulit adalah matematika, mengajak Anika untuk keluar dari kelas adalah hal yang sukar juga.
Terhitung jari Anika mau menemaninya untuk ke kantin ataupun ke toilet karena Anika selalu tidak mau dengan alasan malu kalau bertemu orang lain, takut mereka tidak nyaman dengan bentuk tubuh dan wajah Anika yang tidak bagus.
Meylanie tahu Anika pasti mengalami insecure yang sulit untuk dihilangkan. Tapi, bagaimanapun, Anika tidak bisa untuk seperti ini, Anika harus belajar untuk mengenal dunia luar tanpa peduli dengan tubuh atau wajahnya, karena bagi Meylanie cantik itu relatif.
"Mey, tapi—"
"Bodo amat gue maksa!" Meylanie mengambil kotak makanan Anika dan berjalan cepat keluar kelas. Hal itu mau tidak mau membuat Anika ikut berdiri dari kursi dengan muka malas sambil menenteng tumblr dengan motif power ranger.
Ya, itu memang super hero kesukaan Anika, tidak peduli meski Anika sudah SMA, Anika masih saja menyukainya. Bahkan Anika masih mengoleksi banyak kaset power ranger di rumah dan masih suka Anika tonton berulang kali hingga sekarang, meski itu hanya kaset bajakan yang Anika beli di pasar tradisional.
***
"Mey, ngapain sih ngajakin ke lapangan segala?" keluh Anika sambil berjalan di belakang Meylanie dengan ogah-ogahan.
"Kan gue bilang, mau nonton bola."
"Sejak kapan lo nonton bola? Ngerti aja nggak."
"Yeee, biarin, nonton aja. Yang penting nggak nontonin film kartun power ranger kayak lo! Udah gede kok nontonnya kartun," cibir Meylanie.
"Power ranger yang gue tonton bukan kartun anjir! Mereka tuh semua manusia, cuma pake kostum!"
"Sama aja. Intinya film anak-anak," ledek Meylanie.
"Mey, tapi yang memerankan filmnya aja orang dewasa semua. Film anak-anak gimana, sih?" Anika kesal setengah mati kalau sudah ada orang yang berani mengejek film kesukaannya sejak kecil itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/218391390-288-k550279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE [LENGKAP]
Novela JuvenilHidup adalah sebuah pilihan. Tiap hal selalu saja dihadapi dengan pilihan. Sekalipun itu mengenai cinta. Kadang kala, kita tak bisa memilih untuk bersama orang yang teramat kita cintai bukan karena perasaan itu sudah tidak ada lagi. Tapi karena...