44

327 48 5
                                    

Mata Jarvis dan Baskara tampak berkantung karena sudah dua hari mencari keberadaan Nachel secara nonstop. Mereka kini sedang berada di kantor polisi karena sudah tepat 2×24 jam sehingga mereka bisa melaporkan kasus hilangnya Nachel ke polisi. 

Setelah Baskara berbicara mengenai laporan hilangnya Nachel dan pihak kepolisian sudah mencatatnya secara rinci sebagai bahan untuk mengusut hilangnya Nachel, Baskara berjalan menghampiri Anika dan Jarvis yang sedang duduk dalam hening di sebuah bangku yang berada di dalam kantor polisi tersebut. 

"Gimana?" tanya Anika. 

"Polisi akan segera bantu kita untuk cari keberadaan Nachel. Aku khawatir banget, An, aku yakin Nachel bukan kabur, Nachel pasti diculik," Baskara mengacak-acak rambutnya, merasa sangat frustasi. 

Anika yang juga ikut kesana, lekas menenangkan Baskara dengan mengusap lembut lengan Baskara. "Aku mungkin nggak tau gimana keadaan Nachel sekarang, tapi aku mau kamu berpikir positif, Bas, aku juga selalu berdoa kalo Nachel dalam keadaan yang baik."

Sedangkan Jarvis yang mendengar ucapan Anika, sama sekali tidak membuatnya merasa tenang karena bagaimanapun mereka semua belum tahu keadaan Nachel yang sebenarnya. 

Saat mereka sedang dalam situasi yang hening karena masing-masing merasa cemas dengan keberadaan Nachel, tiba-tiba saja, ada seorang perempuan yang datang ke kantor polisi itu untuk melaporkan sesuatu, dan tentu Anika, Baskara berserta Jarvis mendengarnya juga. 

"Saya ingin melaporkan bahwa kemarin pagi saya menemukan seorang perempuan yang tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan dekat pemukiman terpencil. Saya sudah bawa ke rumah sakit dan saat ini, kondisinya dalam keadaan koma."

Jarvis lekas bangkit lalu menghampiri perempuan itu. "Mbak, apa Mbak bisa jelaskan bagaimana ciri-ciri perempuan yang Mbak lihat?"

"Mungkin Mas bisa liat ini, barang kali Mas mengenalinya," perempuan itu mengeluarkan dompet yang ternyata di dalamnya berisi kartu-kartu dan uang milik Nachel. 

Jarvis mengambil dompet itu, lalu mengambil KTP yang ada di sana, dan benar saja, ini memang milik Nachel. 

"Bas! An!" teriak Jarvis yang kini merasa lega. "Akhirnya Nachel ketemu!"

Baskara dan Anika segera beranjak menghampiri Jarvis. Melihat KTP yang dipegang Jarvis, Baskara lekas meraihnya. 

"Iya..  Ini bener KTP Nachel," Baskara melirik perempuan yang baru saja melapor itu. "Dia ada dimana sekarang?"

"Saat saya menemukan dia, dia sudah dalam keadaan terluka parah. Wajah dan tubuhnya memar, juga ada darah yang keluar dari sela-sela kakinya, saya pikir sepertinya dia sedang hamil makanya saya buru-buru bawa dia ke rumah sakit kemarin," jelasnya. 

"Antar kita ke sana sekarang," ucap Jarvis dengan jantung berdebar, merawa tidak siap untuk melihat keadaan Nachel.

***

Ternyata yang boleh masuk ke dalam ruangan tempat Nachel kini terbaring koma hanya dua orang saja, tidak boleh terlalu banyak pengunjung oleh karena itu Jarvis membiarkan Anika dan Bakkara yang masuk ke dalam. 

Jarvis duduk di luar dengan perasaan tidak karuan. Jarvis tidak pernah merasa gelisah seperti ini sebelumnya dan sepertinya aneh jika Jarvis merasa begitu cemas dengan keadaan Nachel yang bukan siapa-siapanya. 

Saat ada dokter dan suster yang hendak masuk ke dalam ruangan untuk memeriksa keadaan Nachel, Jarvis buru-buru berdiri dan mencegah sebentar dokternya masuk ke dalam karena ingin menanyakan tentang Nachel. 

CHOICE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang