38

333 48 7
                                    

Ini menginjak empat bulan Nachel telah tinggal di rumah megah milik Jarvis. Sejujurnya, Nachel ingin sekali pergi dari sini, tapi Jarvis selalu bisa mengancamnya dengan berbagai kalimat yang membuat Nachel takut hingga tak jadi pergi dari rumah Jarvis.

Perut Nachel telah mulai membuncit. Tapi Jarvis belum kunjung untuk melaksanakan rencana yang sejak awal dijanjikan kepadanya. Nachel benar-benar mulai merasa muak berada di sini. Meski semua fasilitas terpenuhi, Nachel bahkan bisa meminta apapun yang diinginkannya, berapapun nominalnya tanpa harus berkerja seperti saat dirinya masih menjadi model. Tapi rasanya hampa karena Nachel tak menemukan rasa bahagia dari semua yang didapatkannya. Belum lagi, sifat Jarvis yang kerap kali berubah seperti bunglon membuat dirinya benar-benar dilanda rasa lelah.

Terkadang, Jarvis sangat baik kepadanya, bahkan Nachel bisa mengatakan Jarvis merawatnya begitu perhatian seperti seorang suami terhadap istrinya yang sedang hamil. Tapi kadang kala, Jarvis juga bersikap seenaknya dan kasar jika Nachel tidak setuju dengan apa yang dikatakan Jarvis. Belum lagi kedua orang tua Jarvis yang terang-terangan tidak menyukainya, tentu saja hal itu membuat Nachel sungguh merasa tak nyaman di sini.

"Eh," Jarvis tiba-tiba masuk seenaknya ke dalam kamar Nachel. Selalu seperti itu. Tanpa pernah mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Apa?" Nachel menarik napas panjang sambil memasang seprai ke bantal dan guling di kamarnya.

Melihat apa yang Nachel kerjakan, Jarvis lekas mengambil alih pekerjaan Nachel. "Lo nggak boleh capek. Bukan gue yang bilang, tapi dokter."

"Pasang seprai nggak bikin gue capek," Nachel mendengus sambil hendak mengambil alih bantalnya lagi, tapi Jarvis menahannya.

"Vis..." Nachel melirik Jarvis dengan tatapan kesal. "Sini, biar gue aja!"

Jarvis mengabaikan ucapan Nachel dengan meneruskan pekerjaannya untuk memasang seprai pada bantal dan sekarang pada guling yang berada di tempat tidur Nachel.

Saat sudah memasangkan semua seprainya, Jarvis berdiri sebentar untuk menyusun bantal dan guling di tempar kasur Nachel dengan rapih, setelahnya Jarvis juga melipat selimutnya.

"Next time, lo bilang Mbak aja supaya bantuin lo. Eh tapi gue tau lo masih sungkan, kalo gitu, misalnya lo mau ngapa-ngapain, lo kabarin gue," ujar Jarvis.

Nachel terdiam sejenak untuk merasakan detak jantungnya berdetak cepat dan juga hangat setelah mendengar ucapan Jarvis. Perasaan ini, tidak asing lagi bagi Nachel karena sebelumnya Nachel memang telah jatuh hati dengan beberapa pria.

Jadi, apa Nachel memang benar-benar telah jatuh cinta dengan Jarvis?

"Kita makan malem sekarang, kali ini harus barengan di ruang makan," Jarvis menarik tangan Nachel, tapi Nachel tetap diam di tempatnya membuat Jarvis berdecak. "Lo nggak ada alasan untuk nolak!"

"Vis," panggil Nachel dengan suara pelan.

"Apa lagi?" Jarvis berusaha tak emosi.

"Lo terlalu baik sama gue. Meski gue tau alasan lo baik ke gue karena apa, tapi tetap aja, gue nggak bisa menerima perlakuan dari lo yang sering banget perhatian sama gue, Vis. Gue takut, gue takut kalau nanti gue..." Nachel berdiam, ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Lo ngomong apaan si?" Jarvis memutar bola matanya. "Kebaikan gue sama lo cuma sementara. Lo nggak usah ribet. Kalo nanti Baskara udah minta lo lagi buat sama dia, gue bakalan selesai baik sama lo. Atau kalaupun Adrian yang ternyata bakalan bertanggung jawab, kita juga bakal tetep selesai. Ngerti?"

"Kalo Adrian mau tanggung jawab, itu artinya lo nggak ada kesempatan untuk bisa sama Anika?"

Jarvis terdiam beberapa saat, lalu mengangguk pelan. "Tapi gue nggak menyesali keputusan gue untuk bantuin lo. Bukan karena lo, tapi karena seeenggaknya Anika tau kalau gue sangat menyayangi dia, makanya gue melakukan ini buat ngejaga perasaan dia. Satu-satunya yang bisa gue lakuin nanti adalah berharap keajaiban bisa membuat Anika akhirnya simpati dan membalas perasaan gue. Kalau nggak juga ya... Ini nasib gue berarti, mau nggak mau gue harus terima."

CHOICE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang