00

8.5K 154 1
                                    

Steven mengemudikan mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi,  ia sudah sangat terlambat untuk menemui kekasihnya. Beberapa pengemudi bahkan memaki pria itu saat mobilnya melaju dengan begitu cepat.

Ponsel Steven tiba-tiba berbunyi. Steven menormalkan kecepatan mobilnya, namun saat akan menerima panggilan itu ia tidak memperhatikan jalan dengan benar dan..

Ciitttttt

"Sial!" Steven keluar dari mobil saat mengetahui dirinya menabrak seorang gadis yang sedang menyebrang jalan menggunakan sepeda miliknya.

"Maafkan aku, apa kau terluka?" ucapnya sambil berjongkok untuk melihat keadaan gadis itu.

Gadis itu berdecih. "Kau baru saja menabrakku, tentu saja aku terluka!" balasnya dengan wajah kesal sambil memeriksa siku dan lututnya yang tampak berdarah.

Steven mengacak rambut frustasi, ia harus menemui kekasihnya secepat mungkin, tapi bagaimana dengan gadis ini. Ia segera mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya, namun sebelum itu terjadi ucapan gadis itu menghentikan pergerakanya.

"Aku tidak butuh uangmu."

Steven mengerutkan dahinya. "Bagaimana kau tahu?"

"Bukankah semua orang kaya seperti itu, memberikan uangnya lalu menganggap semua masalah terselesaikan."

"Dengar! Aku bukan orang seperti itu. Saat ini kekasihku sedang menungguku dan aku harus menemuinya."

"Aku tidak memintamu untuk menolongku, jika kau ingin pergi maka pergilah!" gadis itu mencoba untuk berdiri dengan susah payah.

"Tidak! Aku akan mengantarmu ke rumah sakit." Steven berubah pikiran lalu membantu gadis itu untuk berdiri.

"Kau merasa kasihan padaku. Pergilah! kekasihmu sedang menunggumu."

"Aku pasti akan menemuinya setelah mengantarmu ke rumah sakit." Steven membuka pintu mobilnya untuk gadis itu.

"Bagaimana dengan sepedaku?"

Pria itu memutar bola matanya jengah. "Disaat seperti ini kau masih memikirkan sepeda jelekmu itu?" Steven menggerutu sambil mendekati sepeda milik gadis itu. Ia melihat  bunga yang terbungkus rapi lalu mengambilnya.

Steven sangat yakin jika gadis itu akan mengantar pesanan bunga menggunakan sepedanya. Ia semakin merasa bersalah.

***

Steven berjalan dengan cepat memasuki restaurant sambil membawa bunga yang ia beli dari gadis bernama Zamora. Setidaknya itu bisa membuat rasa bersalahnya  terhadap gadis itu berkurang.

"Sayang, maaf aku terlambat." Steven memeluk Kinta dari belakang.

"Aku pikir kau lupa akan bertemu denganku disini."

"I am sorry baby." Steven memasang wajah bersalahnya lalu memberikan bunga yang ia bawa untuk kekasihnya.

"Kau ingin menyogokku dengan bunga jelek seperti ini, dan aku tidak menyukai bunga tulip."

Steven mengecup punggung tangan Kinta. "Iya aku tahu. Tapi bunga tulip juga sangat indah, bukan?"

"Terserah, aku sudah sangat bosan disini." Kinta beranjak darisana.

Steven dengan cepat menarik lengan Kinta, lalu memeluknya. "Kau mau kemana? Aku akan menemanimu."

"Lepaskan aku. Kita menjadi pusat perhatian sekarang."

"Benarkah? Tapi aku tidak peduli. Kekasihku sedang marah dan aku akan terus memeluknya."

Kinta mendorong tubuh Steven dengan keras. "Lepas, kau selalu berbicara dengan manis."

Steven menghela napas. "Hari ini aku benar-benar sial."

***

"Hei lihat! pembalap kita sudah datang," ucap salah satu pria dan saat itu juga semua mata tertuju pada Steven yang keluar dari mobilnya.

"Kau disini, Steven. Tidak mengikuti kelas bisnis yang Ayahmu bayar mahal itu." Ryan menepuk pundak sahabatnya.

"Kau tahu dengan baik aku tidak tertarik pada bisnis."

"Bagaimana jika Bodyguard Ayahmu datang lagi dan mengacaukan keadaan disini?"

"Hari ini aku sedang sial, jadi jangan membicarakan hal yang tidak penting lagi. Siapa lawanku malam ini?"

"Sepertinya kesialanmu bertambah, dude. lihat di belakangmu! Apa kau perlu bantuan untuk menyingkirkan mereka?"

Steven menoleh ke belakang, Bodyguard Ayahnya datang lagi. Pria itu benar-benar tidak mengerti dengan sikap Ayahnya yang begitu memaksanya untuk mengikuti dunia bisnis yang sama sekali tidak ia sukai. Menyewa Bodyguard untuk mengawasi dirinya adalah hal yang paling ia benci.

"Aku tidak ingin membuat tempat ini kacau hanya karena aku, aku akan pulang bersama mereka. Gantikan aku malam ini."

Ryan menganguk walaupun sebenarnya ia sedikit kecewa karena Steven tidak bisa mengikuti balapan malam ini. "Baiklah."

                 Steven Walton

                 Zamora Edzard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                 Zamora Edzard

                 Zamora Edzard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STEMORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang