10

1.9K 72 2
                                    

Steven menghampiri ibunya yang sedang memasak, walaupun mempunyai pembantu rumah tangga. Millen selalu meluangkan waktu memasak untuk keluarganya.

"Apa Mommy yang membeli bunga?"

"Jadi kau yang menerima bunga itu?" Millen bertanya sambil memotong sayur-sayuran yang akan ia masukkan ke dalam panci.

"Kebetulan temanku yang mengantarnya kemari."

Millen memicingkan mata. "Kalian berteman? Bukankah dia gadis yang cantik. Kenapa hanya berteman?"

"Mommy mengenalnya?"

"Tidak, tapi Mommy pernah membeli bunga kesana dan bertemu pemiliknya. Siapa namanya?"

"Zamora."

"Namanya sangat cantik, dia juga sangat ramah. Mommy menyukainya."

Steven yang tidak mengerti maksud Ibunya hanya membalas seadanya. "Iya."

"Iya apa, kau juga menyukainya?"

"Come on, Mom. Aku sudah punya pacar."

Kali ini Millen menatap putranya terkejut, Steven tidak pernah bercerita padanya bahwa ia sudah punya kekasih.

"Benarkah? Kenapa tidak mengenalkannya padaku."

"Aku pasti akan mengenalkannya pada Mommy. Kakak dimana, Mom?"

"Di tempat gym."

"Aku akan menemuinya."

***

"Akhir-akhir ini kau sangat rajin berolahraga kak."

Ellard menoleh pada Steven, lalu menghentikan kegiatannya.

"Aku ingin membentuk tubuhku seperti punyamu."

"Kenapa?"

Ellard melepaskan kaos oblongnya yang sudah basah oleh keringat lalu menunjukan ototnya pada adiknya itu.

"Kau ingin pamer padaku."

"Iya, aku ingin menunjukkan hasil kerja kerasku beberapa minggu ini. Bagaimana? Sudah terlihat."

"Usahamu tidak sia-sia."

"Apa masakan Mommy sudah siap?"

"Belum, tapi mungkin sebentar lagi. Aku sudah mulai mencium aromanya."

"Kalau begitu aku akan mandi dulu." Ellard menepuk bahu Steven lalu menuju kamar mandi.

Steven mendengar suara ponsel yang berbunyi, ia melihat ponsel Ellard tertinggal. Saat Steven akan mengambilnya. Ellard muncul dari belakang dan mengambil ponselnya dengan cepat.

"Aku lupa ponselku," ucap Ellard sambil tersenyum.

***

Seperti biasa, makan malam keluarga Steven begitu hening. Steven melihat ke arah Ayahnya yang memakan masakan Ibunya dengan lahap. Ini adalah pertama kalinya pria itu melihat Ayahnya lagi sejak kejadian dimana ia sangat marah dan menendang pintu ruangan kerja ayahnya.

Ellard melihat ponselnya yang bergetar lalu tersenyum. "Aku sudah selesai," ucapnya dan segera meninggalkan meja makan.

"Apa kakakmu sedang kasmaran?"

"Kasmaran? Kenapa Mommy berpikir seperti itu?"

"Dia terlihat seperti itu sekarang," jawab Millen sambil melihat Ellard yang menaiki tangga menuju kamarnya. Steven mengikuti pandangan ibunya, kakaknya memang terlihat berbeda akhir-akhir ini.

Albert yang sudah menyelesaikan makanannya menoleh ke arah istrinya yang mengobrol dengan Steven. Ia tidak mengucapkan apapun dan berlalu begitu saja.

Ika muncul saat semua orang sudah menyelesaikan makan malam. Steven memeriksa ponsel dan pesannya belum juga mendapatkan balasan dari Kinta. Pria itu berjalan ke arah balkon kamarnya dan mencoba menghubungi Kinta lagi.

Steven berbaring di sofa saat nomor yang dihubunginya sibuk. Matanya tidak sengaja melihat sepeda milik Zamora dari balkon kamarnya.

"Sepeda itu, apa istimewanya?" Steven tersenyum, ia mengingat bagaimana wajah Zamora terlihat sangat marah saat ia mengatakan akan memberikan sepeda itu pada Ika.

Tinggalkan Komen & Vote 😊





STEMORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang