47

1.6K 67 9
                                    

"Pagi, Dad."

Steven menyapa hangat ayahnya yang sudah duduk di meja makan. Kemudian mendekati Millen yang tampak sudah sangat sehat.

"Mommy sudah baik-baik saja, 'kan?"

"Iya, seperti yang kau lihat."

"Kau akan ke mana setelah ini?" tanya Albert sambil menikmati sarapan paginya.

Steven mengambil roti dan menambahkan selai stroberry. Ia sedikit ragu menjawab peertanyaan dari Albert.

"Steven," tegur Albert sekali lagi.

"Aku akan ke tempat latihan bapalan, Dad."

Albert mengangguk. "Nikmati harimu, Daddy yakin kau pasti sangat merindukan teman-temanmu."

Balasan dari Albert membuat Steven dan Millen tersenyum. Ellard yang baru saja turun dari kamarnya juga ikut merasa senang, sekarang Albert sudah tidak mempermasalahkan jika Steven melakukan apapun yang pria itu suka.

"Aku sangat menyukai suasana pagi ini," ujar Ellard.

"Aku juga," balas Steven.

"Ngomong-ngomong di mana temanmu itu, Steven?" Millen tidak melihat Mina sejak tadi. Wanita itu tinggal di rumah Steven karena belum mencari tempat tinggal.

"Mina sedang bersiap-siap. Dia ikut bersamaku ke tempat latihan."

"Sampai kapan dia akan tinggal di sini?"

"Aku juga tidak tahu, Mom."

"Dia harus mencari apartemen secepatnya. Kau mengerti maksud Mommy, 'kan."

"Iya, aku mengerti."

Millen tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan jika Mina tinggal lebih lama di rumah mereka.

****

"Apa kau suka tinggal di sini?"

Steven menoleh ke arah Mina, lantas kembali fokus menyetir mobilnya.

"Aku suka, apalagi aku tinggal di sini bersamamu," balas Mina lembut.

"Jika kau tinggal lebih lama lagi. Kau bisa tinggal di apartemenku." Steven berucap hati-hati agar tidak menyinggung perasaan Mina.

"Kau juga akan tinggal bersamaku di sana?"

"Tidak mungkin kita tinggal di apartemen yang sama. Aku punya pacar, dia bisa salah paham nanti."

Tidak ada yang salah dari ucapan Steven, tapi Mina merasa begitu terluka mendengar Steven menyebut pacarnya seperti itu.

Sesampainya mereka di tempat latihan, Steven langsung disambut oleh teman-temannya. Mereka sangat senang mengetahui Steven telah kembali.

"Welcome back, Steven.Team kita menjadi tidak lengkap tanpa dirimu."

"I know."

Jack memukul lengan Steven pelan."Dia kekasih barumu?"

Ryan terkejut melihat Mina, entah apa yang terjadi sampai Steven membawa wanita itu. Ia mendekati Steven kemudian berbisik, "Kenapa kau membawa Mina ke sini? Di belakangmu ada Zamora."

Setelah mendengar itu Steven menoleh ke belakang, Zamora menatapnya tanpa ekspresi. Wanita itu juga menatap Mina yang tampak sangat polos.

Melihat tatapan Steven kepada Zamora, Mina bisa mengetahui jika wanita itulah kekasih Steven.

"Siapa wanita itu?" tanya Minzi kepada Zamora.

"Kau bilang Steven tidak datang, tapi nyatanya dia di sini dan datang bersama wanita itu. Jika aku tahu dia akan kemari, aku tidak akan mau menemanimu ke sini."Zamora berucap sambil mengikat rambutnya, ia merasa gerah.

STEMORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang