Pukul 19.00 Ha-young sudah duduk menghadap cermin rias.
Hari ini ia pulang lebih awal karena tidak ingin memancing kemarahan Jaehyun lagi.Ha-young menatap pantulan wajahnya di cermin rias. Bekas tamparan Jaehyun semalam masih terlihat jelas dipipinya.
Untungnya Ha-young mahir dalam menggunakan make up sehingga ia bisa menutupi bekas itu dan mencegah orang-orang tahu akan kemalangan yang dihadapinya.Cklek
"Jaehyun?"
"Bersiaplah! Aku tunggu di bawah. Jangan lupa pakai gaun yang waktu itu kubelikan!"
Blam
Tidak ada jeda. Tidak ada basa-basi. Kebiasaan Jaehyun adalah memerintah dan memerintah. Sungguh kebiasaan yang sangat menjengkelkan.
"Oh, Tuhan...beri aku umur yang panjang agar bisa melihat Jaehyun sadar." ucap Ha-young setengah mengeluh.
🍁🍁🍁
Cahaya lilin yang remang menemani malam mereka di sebuah restoran mewah di kawasan Gangnam.
Berbagai hidangan tersaji di atas meja lengkap dengan kue berukuran besar berhias angka 26 di atasnya."Selamat ulang tahun, sayang!" ucap sang suami sembari menyodorkan sebuket mawar merah pada sang istri yang duduk menghadap kue ulang tahun.
Dengan disaksikan beberapa pelayan restoran dan seorang pianis yang tengah memainkan lagu romantis, wanita itu berdiri lalu menerima bunga dari sang suami.
Bibirnya menampilkan senyum yang amat manis dan menambah kadar kecantikannya."Terimakasih, suamiku!" ucap sang istri.
"Sudah cukup, kan?"
"Y-ya?"
Seorang pelayan restoran yang tengah merekam momen romantis pasangan suami istri itu tampak bingung ketika ditanyai.
Alis kanannya terangkat seolah bertanya apa yang dimaksud sang pelanggan."Matikan kameranya! Terimakasih sudah membantu." ucap si wanita sembari meletakkan buket bunga di tangannya.
"A-ah, baiklah." jawab si pelayan.
Pelayan itu langsung mematikan kamera ponsel dan menyerahkannya pada Jaehyun.
"Kalian bisa pergi!" titah Jaehyun sembari memeriksa hasil rekaman si pelayan.
Seringai menjengkelkan terlihat menghias bibir Jung Jaehyun. Pria itu merasa puas dengan kinerja pelayan restoran yang merekam momen ulang tahun istrinya dengan sangat apik dan rapi.
Dan tentu saja terlihat asli seolah tidak ada rekayasa."Bagaimana hasilnya?" tanya Ha-young.
"Cukup bagus. Aku yakin ayah dan ibu akan terharu melihat ini. Mereka juga tidak akan curiga. Benar kan, Song Ha-young?" ucap Jaehyun setengah bertanya.
Ha-young merasa jengkel sekaligus muak dengan kebiasaan Jaehyun yang suka sekali mengatur skenario dan sandiwara untuk menipu orang tua mereka. Untuk meyakinkan orang tua mereka bahwa rumah tangga mereka sangat harmonis dan romantis.
Padahal nyatanya sungguh jauh dari kata harmonis apa lagi romantis."Mau kemana?" tanya Ha-young ketika melihat Jaehyun memakai mantelnya.
"Aku ada janji!" jawab Jaehyun.
Tanpa merasa bersalah lelaki bermarga Jung itu melenggang pergi dan meninggalkan Ha-young yang bahkan belum meniup lilin ulang tahun.
Ha-young ingin bertanya kemana Jaehyun pergi, dengan siapa Jaehyun membuat janji, dan kenapa harus di hari ulang tahunnya. Tapi Ha-young sadar ia tak pantas melakukan itu.
Tidak perduli seberapa besar pun kesepian yang ia rasakan. Ia tetap tak akan bisa melibatkan Jaehyun. Jaehyun terlalu jauh untuk Ha-young. Jaehyun tidak bisa Ha-young jangkau.
"Kuenya terlalu besar untuk dimakan sendirian." gumam Ha-young.
Disaat seperti ini perasaan itu muncul lagi. Keinginan untuk meninggalkan Jaehyun dan mengakhiri pernikahan konyol ini muncul lagi. Mungkin karena Ha-young sangat kesepian dan menderita. Tapi lagi-lagi ia tak bisa berbuat apa-apa selain berpura-pura bahagia. Ha-young bahkan tidak bisa mencurahkan isi hatinya. Ia tak bisa mengatakan keinginannya untuk bercerai dengan Jaehyun. Meski keinginan itu hanya datang di waktu-waktu tertentu.
Keluarga Ha-young bukanlah dari kalangan biasa. Ayah Ha-young merupakan seorang anggota partai politik yang kemungkinan besar tahun ini akan maju dalam pemilihan presiden. Sementara ibu Ha-young adalah seorang profesor di Universitas Seoul. Karena latar belakang itulah Ha-young tidak punya keberanian untuk menyinggung perihal perceraian. Orang tuanya sangat menjaga reputasi keluarga dan tidak akan mentoleransi kesalahan sekecil apapun apa lagi perceraian yang sudah pasti akan menyeret nama keluarga.
Kata orang Ha-young sangat serasi disandingkan dengan Jaehyun karena mereka sama-sama dari keluarga terpandang. Ayah Jaehyun merupakan pendiri SQ group perusahaan konstruksi terbesar di Korea Selatan. Fakta itu seolah membuat orang-orang berpikir bahwa Ha-young dan Jaehyun adalah pasangan sempurna yang memang ditakdirkan untuk bersama.
"Selamat ulang tahun, Song Ha-young!" ucapnya pada diri sendiri.
Ditiupnya api yang menyala di atas angka 26 tanpa merapalkan do'a atau harapan.
Sejak menikah dengan Jaehyun, Ha-young tidak pernah memiliki harapan di hari ulang tahunnya. Ia selalu berpikir bahwa segala kebutuhannya telah terpenuhi bahkan ia memiliki suami setampan Jaehyun. Ha-young hanya ingin bersyukur meski ia tak benar-benar bahagia dengan pernikahannya.
"Terimakasih untuk kejutannya, Jung Jaehyun!"
🍁🍁🍁
Malam ini lagi-lagi Jaehyun harus menginjakkan kakinya di tempat laknat itu. Tempat yang menjadi pusat hingar bingar dan simbol kehidupan malam.
Ya, apa lagi jika bukan klub malam? Jaehyun datang kesana seorang diri.Saat kakinya menapaki lantai dasar klub saat itulah mulutnya mulai mendesis.
Perlu diketahui bahwa Jaehyun sangat benci klub malam. Tempat itu adalah tempat yang paling buruk dan paling menyedihkan bagi Jaehyun.Jika bukan karena seseorang Jaehyun tak akan sudi datang.
Dan sekarang orang itu tengah memenuhi benak Jaehyun."Tuan Jung?"
Seorang pelayan klub menghampiri Jaehyun dan memberi isyarat agar Jaehyun mengikutinya menuju ruangan VIP.
"Dia sudah datang?" tanya Jaehyun.
"Sudah tuan. Sudah sejak satu jam yang lalu."
Tak lama kemudian mereka sampai di depan salah satu ruang VIP dan sang pelayan meninggalkan Jaehyun seorang diri.
Jaehyun menatap lamat pintu di hadapannya sembari mendesis seperti saat tiba di lantai dasar beberapa menit yang lalu.
"Kau hanya perlu masuk Jung Jaehyun!" gumam Jaehyun.
Cklek
"JUNG JAEHYUN!"
PLAK
🍁To Be Continue🍁
Silakan tulis komentar kalian, ya.
Tekan bintangnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by Pinterest: Ashadow Terlahir dari keluarga kaya bukanlah suatu keberuntungan, bukan juga suatu hal yang patut dibanggakan. Sebab pada akhirnya kenyataan itulah yang membawamu pada luka batin yang tak dapat dilup...