So-hwan merasa sendirian. Ia kembali merasa ditinggalkan dan tenggelam dalam kesunyian. Orang yang ia pikir akan mampu menjadi tumpuan dan tempat tujuan justru mengabaikan.
Memang tak sepenuhnya mengabaikan tapi, So-hwan cukup tahu bahwa kini perhatian Ha-young benar-benar terbagi untuk Jungwoo.Karena hal itu So-hwan merasa asing meski bersama Ha-young. Tapi, So-hwan tak bisa apa-apa. Ia hanya bisa berpura-pura bahwa semua baik-baik saja. Sampai akhirnya hari ini kata baik-baik saja itu tak lagi bermakna.
Hari ini ia kembali melihat Ha-young yang diantar pulang oleh Jungwoo. Hari ini adalah kali kesekian bagi So-hwan melihat kedekatan mereka dan kali kesekian hatinya hancur.
"Noona!"
Sang gadis berbalik dan terlihat terkejut melihat So-hwan.
"Hwan? Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku ingin ke rumah noona."
"O-oh, begitu. Kalau begitu ayo masuk!"
Dan So-hwan pun mengikuti langkah kaki Ha-young yang memasuki kawasan tempat tinggalnya.
Mereka masuk ke dalam rumah dan berniat pergi ke ruang santai namun, niatan itu terurung saat tuan Song dan putra angkatnya berpapasan dengan mereka."Selamat siang, paman!"
"Emm, siang. Kau mau belajar dengan Ha-young?"
"I-iya, paman."
"Baiklah. Tapi, sebelum itu paman ingin bicara dulu dengan Ha-young."
"Ayah ingin bicara apa?"
Tuan Song berdehem singkat lalu kembali ke ruang kerja diikuti oleh putrinya. Sedangkan putra angkatnya lebih memilih duduk di sofa ruang tamu begitu juga dengan So-hwan.
"Kau jarang menyelinap ke sini lagi. Kenapa?"
Pertanyaan si pria Kim itu berhasil mengejutkan So-hwan.
"H-hyung, kau tahu?"
Kim Taehyung tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya.
"Aku tahu. Setiap malam kau selalu menyelinap masuk ke dalam kamar Ha-young dan berlatih akting. Iya, kan? Ah, kudengar ayahmu sudah tahu tentang itu. Benar, begitu?"
"I-iya, hyung. Maaf aku sudah lancang menyelinap masuk ke dalam kamar noona."
Tampaknya perkataan So-hwan tak begitu diindahkan oleh Taehyung. Sebab kini pria itu malah asyik memainkan ponselnya.
Namun, detik berikutnya ia kembali menatap So-hwan dengan sorot penuh selidik."Kau pasti sudah tahu tentang hubungan Ha-young dan Jungwoo. Iya, kan?"
"Y-ya? Ah, iya aku tahu."
"Lalu kenapa kau diam saja?"
"Maksudnya?"
Taehyung terkekeh pelan lantas berdiri tepat di hadapan So-hwan kemudian mencondongkan tubuhnya.
"Yang aku tahu pria yang sedang jatuh cinta itu mampu melakukan hal apapun untuk memperjuangkan cintanya. Kupikir kau mencintai Ha-young tapi ... kenapa kau diam saja saat Ha-young diambil pria lain?"
Tubuh So-hwan menegang seusai mendengar penuturan Taehyung. Wajahnya tampak pucat pasi sementara bibirnya terkatup rapat.
So-hwan tak menyangka jika lelaki yang terlihat pendiam dan tertutup itu ternyata tahu banyak hal tentang dirinya padahal jelas-jelas mereka tidak akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by Pinterest: Ashadow Terlahir dari keluarga kaya bukanlah suatu keberuntungan, bukan juga suatu hal yang patut dibanggakan. Sebab pada akhirnya kenyataan itulah yang membawamu pada luka batin yang tak dapat dilup...