52: On My Wedding Day

23.5K 3K 164
                                    

Pintu itu terbuka dan menandakan akhir dari penantiannya selama beberapa jam ini.
Kini netranya benar-benar menyaksikan sang istri dalam balutan gaun pernikahan nan mewah dan elegan. Cantik. Hanya kata itu yang terlintas di dalam benaknya.
Tapi ada sedikit penyesalan yang menyusup ke dalam hatinya. Penyesalan tentang mengapa dulu ia harus memilih gaun tanpa lengan dengan belahan dada serendah itu untuk Ha-young. Ah, bodohnya Jung Jaehyun. Ditambah lagi sekarang Ha-young sedang berjalan beriringan dengan laki-laki lain, dengan Nam So-hwan.

"Tenang Jung Jaehyun. Dia hanya sahabat baik  wanita yang kau cintai."

Jaehyun terus membatin berusaha menenangkan gejolak di dalam hatinya sembari menampilkan senyum termanisnya. Pandangannya terus tertuju pada Ha-young yang kini telah berjalan sampai di tengah-tengah altar.

Tapi, tiba-tiba senyum Jaehyun memudar saat melihat Ha-young dan So-hwan berhenti di tengah altar. Perasaan cemas dan takut menyeruak ke dalam hati Jaehyun.

"Kenapa berhenti? Ada apa? Ha-young, lihat aku! Kau tidak akan meninggalkanku, kan?"

Ia terus membatin dan mengutarakan ketakutannya di dalam hati. Lalu saat netranya menyaksikan Ha-young dan So-hwan berpelukan keraguan itu muncul lagi.

Tidak. Tidak hanya sampai disitu. Bagaimana mungkin? Nam So-hwan mencium Ha-young tepat di depan matanya. Jaehyun tak bisa membiarkannya. Jaehyun tidak ingin bersikap tenang dan malah berakhir kehilangan Ha-young.
Ia pun sudah bersiap mengambil langkah untuk menghampiri dua orang itu. Tapi, sayangnya sang pendeta tak menghendaki Jaehyun untuk melakukan hal itu.

"Tidak apa-apa. Percayalah pada orang yang kau cintai." ucap sang pendeta.

Dan benar. Dugaan Jaehyun salah. Ketakutannya tak menjadi kenyataan. Ia tak akan ditinggalkan oleh Ha-young sebab kini gadis itu kembali melangkah menghampirinya.

Jaehyun menyunggingkan senyum penuh syukurnya sambil menatap mata Ha-young yang tampak berembun.

"Jangan pernah membuat noona terluka lagi!" ucap Nam So-hwan begitu tiba di hadapan Jaehyun.

"Tidak akan! Nyawaku jaminannya."

Kemudian Jaehyun pun meraih tangan Ha-young lalu menuntunnya menuju pendeta yang telah menunggu.

"Sudah siap?" tanya sang pendeta.

Keduanya mengangguk mantap diiringi senyum lebar.

"Jung Jaehyun, apakah Anda siap menjadi suami bagi Song Ha-young, setia dalam sehat dan sakit serta saling mencintai sampai maut memisahkan?"

Jaehyun menatap lamat mata Ha-young lalu kembali menghadap pendeta.

"Saya siap dan saya berjanji akan tetap setia serta selalu mencintainya sampai maut memisahkan!"

Sang pendeta beralih menatap Ha-young lalu kembali berucap.

"Song Ha-young, apakah Anda siap menjadi istri bagi Jung Jaehyun, setia dalam sehat dan sakit serta saling mencintai sampai maut memisahkan?"

5 detik

10 detik

Song Ha-young menoleh ke belakang lalu bersitatap dengan So-hwan.
Pria itu menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Ha-young bahwa pilihannya adalah pilihan yang benar. Bahwa hatinya baik-baik saja dan bahwa ia ikut bahagia atas keputusan yang Ha-young ambil.

"Saya siap..."

Gadis itu mulai mematut atensi pada pendeta di hadapannya tanpa menyadari air muka Jaehyun yang terlihat berbeda dari sebelumnya.

Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang