Akhir pekan memang merupakan hari yang paling ditunggu oleh setiap orang yang selalu disibukkan dengan pekerjaan.
Akhir pekan adalah hari yang tepat untuk bermalas-malasan. Hal itu pun berlaku untuk Ha-young dan Jaehyun.Akhir pekan ini adalah hari yang tepat untuk mengambil jeda dari pekerjaan nan menumpuk dan membuat sakit mata serta masalah yang sempat membuat mereka merasa tak berdaya.
"Kalau dipikir-pikir selama ini kita tidak pernah benar-benar libur. Iya, kan?"
Jung Jaehyun, pria itu berucap sambil asyik berbaring di paha istrinya dan menikmati acara televisi.
"Menurutmu?"
Jaehyun terkekeh begitu mendengar respon Ha-young.
"Ha-young!" panggil Jaehyun.
"Hmm?"
"Maaf, ya!"
Wanita itu mengalihkan atensinya dari televisi. Kini matanya menatap penuh tanya pada sang suami yang juga tengah menatapnya.
"Maaf untuk apa?"
"Maaf karena membuatmu sedih. Maaf karena tidak mempercayaimu!"
Ha-young tersenyum lembut dan mengelus rambut hitam Jaehyun.
"Aku juga minta maaf karena bersikap kekanakan, Jae."
Beginilah seharusnya sebuah hubungan itu berjalan. Dimana ada yang salah harus mengaku salah dan saling memaafkan. Bukannya saling menyalahkan dan tidak ada yang ingin mengalah.
"Jae, mau ikut aku?"
"Kemana?"
Jaehyun bangun dan duduk menghadap Ha-young. Wajahnya terlihat antusias layaknya anak kecil yang akan diajak jalan-jalan ke taman hiburan.
"Belanja bulanan."
"Ha? Belanja bulanan? Ah, kukira kau akan mengajakku berkencan."
Jawaban Ha-young tak sesuai dengan ekspektasi Jaehyun. Hingga akhirnya membuat wajah antusias Jaehyun berubah muram tak bersemangat.
"Mau ikut atau tidak?"
"Aku maunya kencan bukan belanja bulanan."
"Belanja juga kencan, kok."
Seakan senang melihat Jaehyun merajuk Ha-young pun bergegas ke dalam kamar untuk berganti pakaian dan pergi belanja sesuai rencananya. Sedangkan Jaehyun hanya mengekor di belakang Ha-young.
Pria itu benar-benar terlihat memprihatinkan. Dengan wajah yang masih kusam khas orang bangun tidur, kaos putih polos dan celana training berwarna abu-abu. Jung Jaehyun benar-benar sukses membuat siapapun berdecak heran.
"Ha-young, ayolah! Belanjanya ditunda saja. Ini kan akhir pekan."
"Justru karena ini akhir pekan, Jae."
Ha-young membuka lemari pakaian dan mengambil sehelai sweater berwarna pink soft dan celana jins berwarna biru. Setelah usai memilih pakaiannya Ha-young pun menutup lemari dan berbalik untuk menghadap Jaehyun yang sejak tadi duduk di pinggir ranjang.
"Mau ikut atau tidak?"
"Ya sudah. Iya-iya."
Ha-young pun tersenyum manis lalu menghampiri Jaehyun dan mengecup bibirnya sekilas.
Wanita itu masuk ke dalam kamar mandi tanpa mau melihat mimik wajah suaminya yang tengah tersipu dan susah payah menahan senyum.
Ya, ternyata sesederhana itulah membuat Jung Jaehyun merasa bahagia. Sesederhana itulah mengembalikan suasana hati Jaehyun seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by Pinterest: Ashadow Terlahir dari keluarga kaya bukanlah suatu keberuntungan, bukan juga suatu hal yang patut dibanggakan. Sebab pada akhirnya kenyataan itulah yang membawamu pada luka batin yang tak dapat dilup...