Extra Chapter 2

23.5K 2K 238
                                    

5 tahun kemudian...

Wajah kusut Ha-young tampak semakin kusut saat matanya menyaksikan keadaan rumah yang sudah seperti kapal pecah padahal baru ditinggal selama beberapa jam.
Wanita itu lantas memijat tengkuknya sembari bersiap-siap mengeluarkan suara lantangnya.

"JUNG JAEHYUN, JUNG JAEHAN!!!"

Teriakan itu berhasil memancing kedua pria pemilik nama itu. Mereka berlarian ke dalam rumah dengan keadaan yang sangat tidak mengenakkan untuk dipandang. Seluruh tubuh yang basah dan berlumuran lumpur juga kaki mereka yang dengan mudahnya menapaki lantai marmer dan menciptakan jejak kaki yang amat sangat jelas.

"Hai, bu! Kenapa sudah pulang?"

Jaehan, anak laki-laki berusia 5 tahun itu tersenyum tanpa dosa pada sang ibu yang sudah siap meledakkan amarahnya.
Jaehan berdiri di samping ayahnya yang juga tengah tersenyum. Ah, lebih tepatnya tersenyum cengengesan.

"Apa yang kalian lakukan? Hah?"

"Sayang, aku hanya menemani Jaehan main. Lagipula ini kan hari minggu. Jarang-jarang aku bisa bermain dan meluangkan waktu untuk Jaehan."

Ha-young menggaruk pelipisnya lalu kembali menatap pasangan ayah dan anak itu secara bergantian.

Main? Permainan macam apa yang mereka lakukan hingga membuat rumah menjadi berantakan seperti ini? Mereka mau bermain atau mau menghancurkan rumah?

"Ibu? Ibu marah, ya?"

"Menurutmu?"

"Jangan marah, bu. Jaehan hanya minta ayah untuk bermain bersama."

"Sayang, sudahlah. Nanti biar aku yang bereskan."

Mendengar jawaban suaminya Ha-young pun mengangguk-anggukkan kepala. Tak berselang lama bibirnya mengulas senyum evil yang mampu membuat Jaehyun merasa was-was dan menyesali perkataannya.

"Baiklah. Kalau begitu sekalian bereskan seluruh ruangan. Dapur, ruang tamu, ruang santai, kamar mandi, dan kamar Jaehan."

"Ah ... jangan lupa bersihkan lantainya juga! Aku mau mandi dulu. Jaehan, ayo mandi!"

"Baik, bu. Ayah, Jaehan mandi dulu, ya!"

Tanpa merasa bersalah bocah laki-laki itu menggandeng tangan ibunya dan naik ke lantai atas meninggalkan sang ayah yang sudah memasang raut wajah masam.

"Oh, lihatlah! Kau diperalat putra dan istrimu sendiri, Jung Jaehyun."

Jaehyun bergumam lalu mau tak mau ia pun mulai membersihkan rumah. Kasihan sekali.

🍁🍁🍁

"Makan malam siap!"

Tanpa menunggu lama dua lelaki dalam keluarga Jung itu pun sudah duduk di depan meja yang penuh dengan hidangan sehat dan lezat.

"Ibu, aku mau ayam goreng pedas."

"Jaehan, ingat kata ibu? Jaehan tidak boleh terlalu sering makan makanan pedas."

Jaehyun menegur putranya dengan nada pelan sembari mengelus puncak kepala sang putra.
Ha-young yang melihatnya pun tersenyum dan menimpali perkataan Jaehyun.

"Benar. Jaehan, sudah lupa? Masa sudah lupa? Padahal ayah saja masih ingat. Jaehan, tidak boleh kalah dengan ayah. Ayah sudah tua tapi ingatannya masih bagus masa Jaehan masih muda tapi mudah lupa?"

Tua? Kata tua yang tertangkap indera pendengarannya pun membuat Jaehyun mendelik kesal ke arah istrinya. Namun, delikan itu sirna saat Jaehan tiba-tiba menatapnya. Ya, lagi-lagi Jaehyun merasa dikhianati oleh putranya sendiri setelah tadi harus rela membereskan rumah.

Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang