Extra Chapter 3

31.5K 2.2K 100
                                    

2 minggu kemudian...

Positif.

Saat matanya membaca kata itu dengan seksama seketika mendung seperti tengah memayungi dirinya. Mendung? Ya, mendung sekaligus matahari. Senang sekaligus kesal.

Raut wajah muram pun tak dapat Ha-young tutupi. Ia memejamkan matanya beberapa kali lalu kembali membaca deretan kata yang baru saja diterimanya itu. Dan hasilnya tetap sama. Hasil dari perbuatan Jaehyun dua minggu lalu. Padahal ia sudah meminum pil kontrasepsi namun, hasilnya tetap positif. Sepertinya kali ini Tuhan benar-benar sepakat dengan Jaehyun.

"Jaehyun ... Jung Jaehyun! Aishhh!! Jung Jaehyun sialan!!!"

Untungnya tak ada seorang pun yang mendengar makiannya sebab sekarang ia sedang berada di ruang kerja. Tak ada seorang pun yang tahu kalau hari ini ia pergi ke dokter kandungan untuk mengecek apakah ada janin dalam perutnya.

Ha-young menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ha-young tak tahu bagaimana tepatnya ia harus bereaksi. Haruskah ia senang? Ya, seharusnya ia senang karena Tuhan kembali memberikan malaikat untuknya. Haruskah ia bersedih? Ya, seharusnya ia sedih karena kehidupan normalnya sebagai pimpinan B.y group harus kembali terenggut.

"Hiks ... aku benar-benar tidak menginginkannya."

Tangisnya pun pecah dalam keheningan ruang kerja dan waktu yang telah beranjak petang.

Ponselnya bergetar membuatnya mau tak mau harus duduk tegap dan melihat siapa yang meneleponnya.

Jaehyun♥️

"Bedebah!"

Mulutnya mengutarakan umpatan namun jari-jarinya menekan ikon hijau dan menerima panggilan tersebut.

"Sayang, masih di kantor?"

"Hmm. Kenapa?"

"Mau pulang bersama? Aku akan mampir lalu kita jemput Jaehan di rumah ibu."

"Tidak usah. Aku bawa mobil. Nanti biar aku yang jemput Jaehan."

Selesai. Ha-young mengakhiri sambungan telepon setelah pembicaraan singkatnya dengan Jaehyun. Setelah itu ia pun bersiap-siap untuk pulang dan menjemput Jaehan di rumah ibunya.

"Sunbae, mau pulang?"

Ha-young mengangguk sekilas menanggapi sapaan In-ha. Wanita itu berjalan dengan langkah yang bimbang. Raut wajahnya juga menggambarkan kata yang sama. Kasihan sekali.

🍁🍁🍁

Malamnya perasaan Ha-young semakin buruk. Suasana hatinya tak bisa diperbaiki dan itu sungguh membuat Ha-young merasa jengah pada dirinya sendiri.

Setelah makan malam Ha-young langsung masuk ke dalam kamar tanpa mau repot-repot melihat putra dan suaminya yang masih asyik bermain di ruang santai.

Wanita itu menggulung tubuhnya dengan selimut tebal dan mencoba memejamkan matanya. Namun, nihil. Ia tak bisa tidur barang sedetik pun. Hingga waktu menginjak pukul 11 malam matanya masih tetap terbuka lebar.
Hingga Jaehyun masuk ke dalam kamar pun matanya tak mau terpejam juga.

"Tidak bisa tidur?"

Jaehyun menanyai Ha-young sembari menaiki ranjang dan tidur di samping Ha-young.

"Kenapa? Ada masalah di kantor?"

Ha-young menggeleng lalu mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi Jaehyun.

Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang