Mobil sedan hitam itu berhenti di depan sebuah rumah sakit rehabilitasi yang diketahui bernama rumah sakit Seoldam. Rumah sakit itu terletak di pinggiran kota Busan. Dengan bangunan yang terlihat suram dan pemandangan yang juga suram.
"Kau yakin ini tempatnya?"
Wanita itu terus menatap sekeliling rumah sakit. Pandangannya terlihat ragu-ragu untuk melanjutkan langkahnya.
"Nona? Apa tidak sebaiknya kita kembali besok saja? Nona perlu istirahat."
Detektif Ji berusaha membujuk Ha-young untuk pulang ke rumah karena saat ini kondisi Ha-young memang tak terlihat baik. Wajahnya pucat dan matanya juga terlihat sembab.
Beberapa menit yang lalu wanita itu menangis selama perjalanan menuju rumah sakit Seoldam. Tangis yang hanya dilihat oleh dirinya dan detektif Ji. Tangis yang menyuarakan kehancurannya.
Keluarganya hancur, ayahnya terlibat berbagai konspirasi kotor, kakak tirinya terlibat dalam kasus pembunuhan dan sahabatnya bisa menjadi tersangka sewaktu-waktu.
Sekarang Ha-young benar-benar hancur. Pencariannya menemui titik terang namun, membuat hidupnya kembali menggelap.
"Nona?"
Lagi-lagi detektif Ji mencoba untuk membujuk Ha-young yang masih saja memaksakan diri untuk datang ke rumah sakit Seoldam hanya untuk mengetahui siapa sosok yang Nancy biayai menggunakan uang Jaehyun.
"Kita harus masuk sekarang atau kita akan kehilangan semuanya."
"Tapi nona..."
"Saya tidak apa-apa. Detektif tidak perlu khawatir."
Akhirnya mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah sakit. Detektif Ji menghampiri meja resepsionis dan menanyakan nama pasien yang ditanggung atas nama Nancy.
"Bisa beritahu kami?"
"Maaf, tuan! Kami tidak bisa asal memberitahu informasi pribadi pasien pada orang asing."
Detektif Ji menghela nafas kasar sembari mengeluarkan tanda pengenalnya dan menunjukkannya pada sang resepsionis.
Resepsionis itu terlihat sedikit merasa kesal namun, akhirnya ia mencari nama pasien yang dimaksud detektif Ji."Namanya Kim Sun-woo."
"Kim Sun-woo?"
Ha-young mengulang nama itu. Otaknya pun langsung berpikir keras untuk mengingat kembali di mana dia pernah mendengar nama itu.
"Kim Sun-woo mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, universitas Seoul."
"O-oh, bagaimana Anda tahu?"
Petugas resepsionis membenarkan tebakan Ha-young.
"Apa nona mengenalnya?"
"Di mana ruang rawatnya?"
Ha-young tak menjawab pertanyaan detektif Ji dan malah menanyakan keberadaan ruang rawat Kim Sun-woo.
Resepsionis pun langsung memberitahu letak dan nomor ruang rawat Kim Sun-woo. Setelah itu Ha-young bergegas menuju ke sana bersama detektif Ji."Ini ruangannya."
Detektif Ji membuka pintunya dengan pelan lalu masuk ke dalam ruangan diikuti oleh Ha-young.
"Nona?"
Ha-young diam membisu. Matanya menatap nanar sosok yang tengah terbaring di atas ranjang dengan selang infus dan alat bantu pernapasan yang melilit tubuhnya.
"Kim Sun-woo..."
"Nona kenal dengannya?"
"Bagaimana aku bisa lupa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by Pinterest: Ashadow Terlahir dari keluarga kaya bukanlah suatu keberuntungan, bukan juga suatu hal yang patut dibanggakan. Sebab pada akhirnya kenyataan itulah yang membawamu pada luka batin yang tak dapat dilup...