"Sama-sama. Jangan lupa...nanti malam seharusnya aku dapat balas jasa karena membantumu."
Kepala Ha-young nyaris dilanda pening saat suara Jaehyun lagi-lagi terngiang di telinganya. Bahkan bayangan raut wajah Jaehyun pun ikut memenuhi benaknya.
"Bagaimana ini? Ayolah! Kenapa aku jadi gugup begini? Ini benar-benar tidak seperti diriku."
Mulutnya terus meracau pada bayangannya yang ada di cermin kamar mandi.
Kakinya mulai melangkah mondar-mandir bagai orang yang sedang kebingungan.Akhirnya Ha-young memilih duduk bersila di lantai kamar mandi yang cukup dingin. Tangannya mulai mengusak rambutnya hingga tampak cukup berantakan. Lalu nafasnya mulai terhela dengan kasar. Song Ha-young sedang frustasi itulah kenyataannya.
Sekarang sudah jam 9 malam, sudah waktunya untuk tidur. Iya, tidur.
"Ah, aku harus bagaimana?"
Lagi-lagi ia bertanya pada keheningan kamar mandi. Mengeluhkan perasaannya yang tak karuan dan degup jantungnya yang melebihi batas normal.
Ha-young ingat dan Ha-young tahu apa balas jasa yang Jaehyun maksud sore tadi. Ha-young bukan anak kemarin sore atau ABG labil yang masih polos dan tidak tahu apa-apa mengenai pembicaraan seperti itu. Tapi, tetap saja ia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa otaknya mampu memahami maksud Jaehyun.
"Aku harus bagaimana? Ayolah."
Wajahnya semakin memelas lalu memberengut kesal. Entahlah ekspresinya benar-benar mudah berubah begitu pula dengan suasana hatinya.
Tok Tok Tok
"Ha-young, masih lama?"
"Matilah aku!"
Ha-young langsung berdiri dan bercermin untuk meneliti penampilannya. Ia tak ingin Jaehyun terprovokasi saat melihat penampilannya. Sungguh Ha-young hanya ingin malam ini berlalu dengan tenang. Ha-young hanya ingin tidur dengan nyenyak. Itu saja.
"Semoga Jaehyun lupa."
"Iya, sebentar."
Gadis itu menyalakan wastafel lalu membasuh wajahnya dan mengelapnya dengan handuk secara acak. Setelah itu ia bergegas membuka pintu kamar mandi yang sejak tadi sengaja ia kunci dari dalam.
Cklek
"Sudah?"
"Ha? Iya. Sudah."
"Hanya cuci muka?"
Ha-young mengangguk membenarkan pertanyaan Jaehyun.
"Lalu, kenapa pintunya harus dikunci?"
"Ha? Itu...aku lupa kalau sekarang kamar ini juga kamarmu makanya aku mengunci pintu kamar mandi. Itu sudah jadi kebiasaanku."
"Benar begitu?"
"Iya, benar."
"Baiklah. Kalau begitu aku cuci muka dulu."
Gadis itu menghembuskan nafas lega saat pintu kamar mandi tertutup. Ia lantas cepat-cepat duduk di depan cermin dan mulai memakai lotion wajahnya. Setelah itu ia beranjak ke tempat tidur tapi, belum genap 10 detik ia kembali turun dan menghampiri jendela yang gordennya masih terbuka.
Lihatlah? Song Ha-young jadi serba salah dan pelupa ketika sedang gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by Pinterest: Ashadow Terlahir dari keluarga kaya bukanlah suatu keberuntungan, bukan juga suatu hal yang patut dibanggakan. Sebab pada akhirnya kenyataan itulah yang membawamu pada luka batin yang tak dapat dilup...