Pagi-pagi sekali Ha-young sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Jaehyun. Wanita itu menyiapkan beberapa masakan di atas meja dengan penampilan yang sudah rapi.
Tak berselang lama Jaehyun pun datang. Namun, ada yang aneh dengan pria itu.
"Jae, kau tidak kerja?"
Ya, Jaehyun datang dalam keadaan baru bangun tidur. Wajahnya masih setengah sadar dan rambutnya berantakan.
"Aku malas."
"Ha? Malas? Sejak kapan kau jadi pemalas? Lalu, bagaimana dengan ..."
"Nanti aku akan menyuruh sekretaris Go untuk datang. Jadi, kau juga tak perlu kerja."
Drama apa lagi ini? Apa Jaehyun kumat lagi? Kemarin pria itu sudah menghabiskan dua kardus buah lemon lalu makan tteokbokki dan semalam makan permen. Lalu sekarang tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja bilang tak ingin bekerja karena malas.
Ha-young memijat pelipisnya lalu duduk dan menyiapkan semangkuk nasi untuk Jaehyun.
"Jae, kau baik-baik saja, kan?"
Wanita itu bertanya sambil memberikan semangkuk nasi Jaehyun.
"Tentu. Memangnya kenapa?"
"Kurasa kau perlu menemui Chahyun."
Jaehyun tak menggubris perkataan Ha-young dan lebih memilih menyendokkan nasi ke dalam mulutnya. Namun, belum genap satu menit tiba-tiba Jaehyun menghentikan aktivitasnya. Ia menyudahi acara makannya.
"Kenapa berhenti?"
"Aku tidak suka bau nasinya."
Karena penasaran Ha-young pun mencium aroma nasi yang ia masak. Tapi, sayangnya hidungnya tak mencium bau apapun. Nasi yang ia masak tidak mengeluarkan aroma yang aneh.
"Jae, kau yakin? Nasinya tidak bau, kok."
"Entahlah. Aku mau tidur lagi. Nanti kalau sekretaris Go datang tolong bangunkan aku, ya."
Kalau seperti ini akhirnya Ha-young pun terpaksa bekerja dari rumah. Ha-young tidak punya cukup keberanian untuk meninggalkan Jaehyun sendirian di rumah sementara keadaan Jaehyun sedang seperti itu.
🍁🍁🍁
Pukul 09.00 akhirnya sekretaris Go datang. Dan mau tidak mau Ha-young pun harus membangunkan Jaehyun yang sedang tertidur pulas.
"Jaehyun, bangunlah."
Wanita itu menepuk pelan pipi Jaehyun. Namun tak ada tanda-tanda pria itu akan bangun. Akhirnya Ha-young berinisiatif mengecup pipi Jaehyun beberapa kali hingga akhirnya pria itu bangun juga.
"Bangun, Jae. Sekretaris Go sudah datang."
Jaehyun mengangguk sambil mengucek matanya. Ia pun bangun dan bersandar di kepala ranjang.
"Ha-young..."
"Ya?"
"Sini!"
Jaehyun merentangkan tangannya dan memberi isyarat agar Ha-young mendekat. Ha-young pun mendekat lalu Jaehyun langsung memeluknya.
"Aku menyayangimu."
"Aku juga, Jae."
Ha-young membalas pelukan Jaehyun meskipun hatinya tengah diliputi rasa penasaran dan takut akan perubahan sikap Jaehyun yang menjadi begitu aneh dan manja padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by Pinterest: Ashadow Terlahir dari keluarga kaya bukanlah suatu keberuntungan, bukan juga suatu hal yang patut dibanggakan. Sebab pada akhirnya kenyataan itulah yang membawamu pada luka batin yang tak dapat dilup...