01

54.8K 1.3K 36
                                    

Jung Nara adalah gadis belia yang sangat ramah dan humoris dan sangat super, hingga banyak memiliki teman. Gadis yang berusia 17 tahun ini masih duduk di kelas 11.

Sejak pertama masuk selalu menjadi fans guru olah raga muda yang sangat tampan dan baik hati juga sangat ramah dan sopan.

Jeon Jungkook memang bukan guru tetap di sekolahan ini, tetapi dia hanya mengisi beberapa jam dalam satu minggu. Itupun hanya tiga hari dalam seminggu.

Wajar jika banyak murid selalu histeris jika jam pelajarannya akan segera dimulai. Jungkook selalu tersenyum ramah saat banyak murid menyapanya di persimpangan jalan.

"Mr. Jeje ( panggilan untuk guru Jeon) sudah datang!" teriak Loli teman satu kelas Nara.

Semua murid memang sudah memakai baju olah raga saking semangatnya. Nara termasuk salah satu dari mereka, yang berdandan merias wajahnya agar terlihat sempurna dimata sang guru.

"Kamu!" Jungkook.

"Iya Saem," sahut Hyuji.

"Suruh semua murid kumpul di lapangan basket."

"Sekarang Saem?"

"Maunya kamu kapan?" tanya Jungkook ramah.

"Maunya selamanya ada dihati, Saem," celetuk Nara.

"Huahhahahahaha ... Nara bisa aja ngegombal!"

"Ciuuhiii ... suit ... suit!"

"Gila emang, Nara selalu paling berani."

Beberapa surakan dan sahutan murid lain mulai bertebaran.

Jungkook menatap Nara lalu tersenyum ramah.

"Tapi hati saya ngak bisa nampung manusia sebesar kamu," sahut Jungkook.

"Cukup hati saya saja, Saem. Buka gisik saya, tapi kalau, Saem mau nampung juga ngak nolak," rayu Nara sambil nyengir kuda.

"Saya juga mau Saem?"

"Saya juga?"

"Saja mau Saem!"

Nara berdecak kesal karena rayuan mautnya terhalang oleh lautan manusia primitif yang tidak mau mengantri untuk mendapatkan hati pujaannya.

Asal main sambar aja. Padahal Nara sudah menyiapkan banyak rayuan biar bikin sang guru baper lalu menerima cintanya.

"Ngikut aja kalian kayak kereta!" kesal Nara.

"Ck! Namanya juga sama - sama usaha."

"Sudah ... sudah, kalian semua silahkan lari keliling lapangan dulu untuk pemanasan, kalau mau ada di hati saya, maka kalian harus belajar dengan benar lalu menjadi dewasa," ucap Jungkook.

"Bearti, kalau sudah dewasa boleh, ya, Saem?" tanya Irina.

"Saat itu kalian pasti sudah bertemu calon suami kalian masing - masing, masih kecil tugasnya belajar bukan main cinta - cintaan," sahut Jungkook.

"Orang cinta beneran, Saem, bukan cinta-cintaan. Contaju sampai mendarah daging," celetuk Nara hingga Jungkook menggelengkan kepala.

"Nara, stop." Jungkook memperingati.

"Stop dan mulai sekarang jadi kekasihku, itu maksud, Saem?" goda  Nara dengan centil.

"Belajar dengan benar, jangan terlihat dewasa sebelum waktunya." Jungkook tersenyum ramah lalu pergi meninggalkan mereka. Nara langsung menghentakan kakinya akibat kesal.

Jungkook tau betul muridnya yang satu ini adalah satu di antara tiga murid yang paling berani menyatakan cinta padanya tanpa tahu malu.

Jungkook sering pusing dibuatnya karena ucapan Nara yang suka frontal, tetapi meski begitu dia selalu saja menasehati dengan sabar. Jungkook masih waras untuk tidak menyukai anak didiknya sendiri.

KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang