CHAPTER 4 || WHO SATRIO ?

124 26 0
                                    

Di satu sisi, satrio ayah dari kiyana angelica mendapatkan kabar dari orang suruhannya bahwa kiyana hampir dilecehkan oleh kakak kelasnya sendiri.

Satrio kesal, geram, dan menyuruh orang terpercayanya itu mengetahui dimana alamat orang yang hampir ingin melecehkan anaknya.

Bukan bermaksud berlebihan, Satrio hanya ingin anaknya mendapatkan kebahagiaan, tidak seperti waktu Yana di smp dia selalu dibully habis habisan dengan Kaka kelasnya.

Mulai dari situ satrio berfikir untuk menghabiskan nyawa orang yang sudah menyakiti hati anaknya, dan pada saat itu juga satrio salah satu psikopat didunia.

Sudah banyak korban yang Satrio habiskan pada malam hari, tetapi semenjak anaknya dibangku SMA sikap psikopatnya sudah melengah karena tidak ada yang membully kiyana lagi, karna barusan ada info yang ingin melecehkan anak kesayangan dia, jiwa psiko nya pun mulai tumbuh lagi. Geram

Karen. Orang kepercayaan Satrio pun berhasil mendapatkan alamat orang yang sudah hampir melecehkan yana, malam ini juga satrio akan menghabiskan anak tersebut.

***

Pukul 00.00

Bisma sudah tertidur dikamarnya, karna Bisma bukan tipikal orang yang suka begadang meski dia selalu kesiangan kesekolah entah kenapa aneh kesannya kalo tidak terlambat.

Ting tong ting tong ting tong

Sudah 3 kali bel rumah Bisma berbunyi membuat Bisma terbangun ditidurnya.

"Siapa sih! Kurang kerjaan banget malem malem bertamu" kesal Bisma

Dia pun membuka pintu kamarnya dan beranjak turun kebawah untuk membuka pintu depan dan berjalan menuju pagar rumahnya.

Saat sampai dia dikagetkan oleh 2 orang yang berpakaian hitam hitam, layaknya orang pembunuh, tetapi dia tidak berfikir sampai kesitu.

Tiba tiba ada orang yang membekap mulut dia dan seketika dia tak sadarkan diri.

1 jam Bisma tak sadarkan diri, kini dia terbangun dengan mata yang remang remang, saat sudah terbuka matanya dengan lebar dia kaget dia sekarang sudah diruangan yang sangat gelap hanya disinari oleh lampu petromak jaman dulu.

Tuk tuk tuk

Suara kaki melangkah dan membuka pintu ruangan yang isinya adalah bisma, Bisma takut bahkan sekarang panas dingin, karna orang yang masuk keruangan dan menghampiri dia saat ini orang yang sudah datang kerumahnya tadi.

"Sudah bangun anak manis ?"

"S-siapa lo! kurang kerjaan banget bawa bawa gue kesini! gak tau waktu bitch!"

"Tenang, hari ini kamu akan bersenang-senang sebelum ajal mu menanti bisma."

"Yang nentuin ajal gue cuma tuhan! lo gak berhak ngatur itu semua! dan lo kenapa tahu nama gue!"

Tidak dibalas sekata pun dengan orang itu kini dia mengambil pisau, pistol, jarum serta benang, dan tali. Itu semua untuk permainan dia hari ini.

Tali berwana putih dia gantung selayaknya untuk orang menggantungkan diri. Dan sisa barang lainnya untuk situbuh orang yang sudah melecehkan anak kesayangannya.

Disisi lain, diwaktu yang sama, Justine tidak bisa tidur dia terus berfikir sendirian kenapa 2 hari ini dia sangat aneh, berbicara 1 kejadian dan akhirnya nyata didepan matanya, lalu mendengar suara bisikan yang sangat aneh didengarnya, tapi bisikan itu membuat dia berprilaku baik dengan semua orang.

Kini lagi lagi dia mendengar suara bisikan tersebut.

"Justine, kamu sekarang harus kegudang di dekat minimarket rumah kamu karna disana ada teman kamu yang tersiksa oleh seorang psikopat handal, dan kamu tidak boleh menolongnya, kamu hanya melihat setiap aksi psikopat itu dengan 1 orang teman mu, cepat!"

Justine kaget. Apakah harus dia kesana? Kenapa bisikan tadi membiarkan orang tersebut tersiksa? Pikiran dia salah, ternyata bisikan itu bisa membuat dia sengsara seumur hidup.

Karna Justine tidak bisa tidur dan terus kepikiran, maka dia beranjak untuk pergi mendatangi gudang tersebut.

"Kamu akan bertemu tuhan mu hari ini bisma."

Bisma bergidik ngeri, takut terjadi apa apa dengannya, belum bisma berteriak minta tolong kini satu mata dia mengantup karna ditutup paksa oleh orang tersebut.

Kini Justine sudah sampai dia masuk ke gudang tersebut dia mendengar ada seseorang yang berteriak kesakitan dan dia menuju suara tersebut. Dan yup! dia kenal orang yang lagi tersiksa itu. Dia ingin menolongnya tapi takut nyawa dia jadi bahan taruhannya.

"Sorry bisma, gue gak bisa nolong lo"
Bisikan Justine

Kini jarum sudah tertancap di kelopak mata bisma membuat dia teriak kencang.

"Arghhhhhhh sakit! Lo ngapain gue hah! Kalo mau matiin gue matiin aja sekalian jangan perlahan seperti ini."

Orang itu terus melanjutkan aksi dia satu persatu dia menjahit kelopak mata bisma membuat bisma tidak bisa berkutik dia pasrah. Satu kelopak selesai kini kekelopak selanjutnya tak butuh lama kini sudah selesai.

"Aku hanya ingin bermain main dengan mu maka dari itu kamu harus merasakan sensasi permainan ku ini."

Kini bisma diangkat oleh orang tersebut untuk berdiri. Dan menaiki bangku yang sudah disediakan dari tadi lalu orang tersebut memasang tali yang menggantung kekepala bisma, sudah selesai semua kini orang tersebut berencana untuk menendang bangku yang didirikan bisma.

"Selamat tinggal bisma," kini dia menendang bangku bisma sontak Bisma tercekik tetapi dia masih hidup belum sepenuhnya mati.

Justine melihat itu semua hanya menganga tidak bisa apa apa.

Orang tersebut mengangkat pistol yang dia pegang dan ingin menembakkan ke arah leher Bisma dan ..

Dorr dorr dorr

3 kali tembakan mengenai leher Bisma kini Bisma sudah tak sadarkan diri darah segar mengalir di sekujur tubuhnya, tak cukup hanya itu orang tersebut kembali membawa pisau dan menancapkan pisau itu diperut Bisma.

Dia koyak perut bisma dan merobek perutnya dengan pisau tersebut, buyar sudah isi perut Bisma yang pertama kali keluar adalah usus tapi tak terlihat menjijikan menurut psikopat handal itu.

Kini dia beralih ke tangan bisma dia menebas tangan bisma, hingga menjadi dua bagian lalu memotong motong tangan bisma menjadi beberapa bagian.

Bau darah segar sudah tercium diseluruh ruangan, Justine juga sudah menciumnya dia buru buru menutup hidungnya agar tidak terus menghirup aroma tersebut.

Kini psikopat itu beralih ke kaki Bisma dia mengkoek kaki Bisma sehingga muncul daging segar kaki Bisma dengan darah yang terus menerus mengalir.

Sudah merasa puas kini orang tersebut keluar dari ruangan, dengan secepat mungkin justine mengumpat agar tidak ketahuan oleh orang tersebut.

Karna sudah merasa aman kini Justine keluar dari tempat persembunyian dan menatap Bisma yang sudah menjadi mayat.

"Maaf bisma, gue hanya bisa nonton Lo saat Lo tersiksa," batin Justine

.
.
.
.

Gimana? Efek ceritanya sampe kebayang dipikirkan kalian ga? Kalo sampe iya, jangan lupa vote cerita ini ya!

Tbc..

AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang