AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓

CHAPTER 9 || INTROGASI

Pukul 19.00

Hari sudah menjelang malam, tapi Justine tak kunjung mengabari lagi, oh tidak! Kenapa yana malah nunggu Justine kayak gini? Toh! justine yang ngajak jadi dia harus biasa ajah.

Tik tik tik

Suara bunyi air dari kamar mandi yana, meskipun hanya setetes demi tetes air yang jatuh, tetapi suaranya cukup kencang, kiyana pun beranjak untuk melihat.

Saat dia lihat suaranya tidak ada dan air pun seperti biasa diam tak ada setitik pun terjun kebawah, saat dia beranjak untuk kekasur lagi suaranya pun mulai terdengar lagi kini lebih kencang, tetapi ada suara tangisan. Laki laki?

Oh god! Apa apaan ini, belum nanti di gudang tua sana, tapi rasa takutnya sudah ada saat ini, huftt tahan gak boleh takut.

Dia pun menghela nafas panjang, dan masuk kembali, kini dia ingin melihat kedalam bak mandi, karna tangisannya berasal dari sana.

Awalnya dia ragu untuk nunduk, tapi dia buang ragu itu, tundukan pertama tidak ada apa apa, karna tangisannya semakin kencang dia pun nunduk lagi untuk keduakalinya ..

Byurrrrrr

Seluruh depan wajah dia masuk di bak yang berisi air penuh serasa ada yang menyelupkan dia kedalam bak mandi tersebut, lama sekali dia berada di air itu, sampai sampai nafas dia sudah tak terkendali, dia mendengar suara bisikan.

Ikut akuuuu

Oh no! Itu persis sekali seperti dimimpi dia,  berusaha untuk menaikkan kepalanya ke atas sekuat mungkin, dan yup! Akhirnya ke angkat dengan nafas dia yang masih terengah-engah

"Astaga, tadi itu apa? Siapa yang tega sama gue? Ya tuhan, tolong yana"

Setelah itu dia pun keluar dan ingin mengeringkan wajahnya yang basah tadi, dia mengusap mukanya dan saat handuknya ingin dibuka tiba tiba.

"Aaaaaaaaaa!" Teriak yana karna dia melihat sosok Bisma didepan mata

"Lo! Ngapain."

Ikut akuuuu

"Engga gue gak mau!"

Ikut akuuuu

Saat dia menelungkupkan kepalanya suara ibunya pun muncul dan mengetuk ngetuk pintu kamar yana.

Tok tok tok

"Sayang, keluar sudah ada teman mu di bawah nunggu kamu."

"Iya bu!"

Saat dia mengangkat kepalanya, akhirnya sosok itu sudah tidak ada, dia bisa tenang sekarang.

Setelah itu kiyana berbedakan sedikit agar fresh dan membawa tasnya yang berisi ponsel jangan lupa dia memakai jaket, dia pun turun menemui Justine.

"Hai Justine"

"Hai Yana"

"Yaudah bu, kalo gitu yana pergi ya sama justine"

"Iya intinya hati hati, justine tante percaya sama kamu, kamu jaga yana"

"Siap tante!"