Keadaan suasana didalam mobil justine begitu canggung, biasanya lambe justine sangatlah tidak bisa diam jika berada didalam mobil dengan seorang perempuan, tetapi kenapa sekarang diam? jelas dia diam, karena perempuannya ini sangat yang dia benci tidak dia cintai apalagi menyayangi. Lebih baik dia diam saja daripada mengajak ngobrol insan ini yang ada membuat mood dia turun mendadak nanti.
"Tine," panggil alessia untuk mencairkan suasana yang canggung sedari tadi.
Justine menoleh,"hm?" lalu kembali menatap kearah depan.
Alessia menelan salivanya susah payah, balasan justine sangatlah dingin. Bagaimana dia bisa mencairkan suasana jika masih ada seseorang yang sifatnya dingin terhadapnya.
"Nanti gue masih dibutuhin ga?" tanyanya dengan hati hati.
"Iya," singkatnya.
Alessia mengangguk,"memangnya om maher sudah terus terang dengan managernya itu?"
"Ga tau," lagi lagi dengan jawaban singkatnya.
Ckittt.
Suara decitan mobil justine sangatlah nyaring, membuat alessia sedikit terlonjak kaget dan membuat justine heran.
"Kenapa lo?" tanyanya heran.
Alessia menghembuskan nafasnya,"kalo ngerem jangan dadakan. Kaget gue!" bentaknya.
"Oh," lalu langsung memandang kedepan.
Alessia dibuat naik darah oleh justine, langsung saja dia turun dari mobil tanpa pamit dengan sang punya mobil apalagi berucap terimakasih.
"Cewe aneh," lalu langsung menancapkan mobilnya.
***
Suasana ruangan yang dihuni oleh seorang perempuan begitu sempit serta pengap dan sepertinya ruangan ini kedap suara, dia sudah berusaha berteriak tetap saja tidak ada yang menolongnya.
Padahal tempat ini sangat dekat dengan permukiman warga serta pasar, tetapi suara nyaring dia tetap tidak terdengar dan hanya menggema apalagi kalau bukan ruangan kedap suara.
Ck! Bima sangatlah licik.
"Sumpah! Gue ga habis fikir sama bima, dia itukan sahabatnya? kenapa bisa setega itu sama justine? dasar gila harta! kenapa manusia zaman sekarang sangat menggilai harta! bahkan ayah gue aja masuk penjara karena harta, ibu gue meninggal juga karena harta! ah dunia ini sudah menggilaaa!" monolognya sembari berteriak.
"Lo yang gila!" ucap seseorang yang membelakangi dirinya.
Tuk tuk tuk.
Ketukan langkah sepatu dari seorang tersebut sangat terdengar ditelinga yana, serta hawa diruangan ini sangat dingin dan hampa. Membuat bulu kuduk dirinya berdiri seketika.
"Gimana? capek, ngobrol sendiri heum?" ucapnya sambil memandang wajah yana lekat.
"Lo gila!" teriak yana.
Bima tertawa kecil,"lo yang gila kiyana angelica" dan mengelus puncak kepala yana.
Yana terus meronta,"lepasin dong! gue tau lo suka kan sama gue?" rayunya.
"What? suka, itu dulu! jangan mimpi" bentaknya.
Dirinya terlonjak kaget,"y-ya santai dong! lo kira cuma lo yang bisa bentak bentak gitu gue juga bisa!" bentaknya tak kalah dari bima.
"Kenapa lo mau bantu dia?" tanyanya kini dengan santai.
"Karena gue peduli lah," jawabnya.
"Serius peduli?" tanyanya lagi dengan tawa kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓
Mystery / ThrillerTHRILLER - ROMANTICE 🖤🔫 [WARNING]🚫 Beberapa part mengandung (16+) -• Justine Immanuel, laki laki remaja pindahan dari jakarta kebandung untuk meneruskan masa pelajarnya. Tetapi keturunan ibunya merubah masa pelajarnya itu menjadi masa masa dimana...