Kini Justine dan kiyana sudah sampai diparkiran rumah sakit. Kiyana pun turun dan begitu juga Justine. Kiyana heran kenapa Justine ikut turun? Apa dia tidak menyimak pembicaraan tadi dirumah? Kalau hanya dirinya saja yang masuk tetapi dia tidak?
"Lo? Ngapain turun?"
"Mau klarifikasi sama bokap kamu," jawabnya dengan santai tanpa masalah.
"Nanti bokap gue marah Justine"
"Aku tidak perduli"
"Engga, pokoknya Lo pergi! Pergi!" Teriak yana sambil mendorong Justine agar menjauh dari dia.
Justine pasrah, dia membiarkan Yana pergi masuk kedalam, tetapi Justine tak sepasrah itu, dia tetap mengikuti kemana Yana pergi.
Yana sudah melihat ayahnya sedang duduk di kursi tunggu, ternyata ibunya belum sadarkan diri sejak tadi.
"Ayah"
"Hai sayang, kamu sendiri kan?"
"Iya yah, tenang kok tidak ada justine"
Ayahnya Yana memastikan sekeliling, dan benar dia tidak melihat batang hidung justine, dia lega sekarang.
"Memang nya kalau ada Justine kenapa si yah? Dia kan baik banget"
"Serius baik?" Tanya satrio
"Iya, dia bahkan nolongin yana pas yana pingsan, dan ayah juga harus tau dia itu ngerelain dirinya pas mau ditusuk sama aku yah, aku saat itu dirasuki oleh arwah bisma, pas kejadian itu ibu yang jadi korban, karna ibu menyelamatkan Justine yah, kalau ayah menduga Justine yang melakukannya, ayah salah besar."
Satrio sempat berfikir, arwah bisma? Oh tidak ternyata arwah bisma masih tidak tenang sampai sampai dia masih mengganggu Yana hingga detik ini.
Saat satrio menengok ke arah kiri, dia melihat Justine sedang menatap ke arahnya, dengan sigap Justine mengumpat kembali, tetapi pandangan Satrio tidak kabur setitik pun, bahwa dia yakin kalau itu justine.
"Yana, ayah mau keluar dulu sebentar ya, ada urusan penting mendadak, kalau ada info tentang ibu kamu, nanti kamu telfone ayah saja yah."
"Baik yah."
Kini Satrio hendak menghampiri Justine, saat dilihat ternyata Justine sudah tidak ada, Satrio mencari Justine di seluruh penjuru rumah sakit, dan akhirnya ketemu saat Justine sedang duduk ditaman depan rumah sakit.
"Justine," sambil menepuk pundak justine.
"Om?" Justine terkejut.
"Kamu tenang ajah." sambil duduk disamping justine, "Sebelum itu kenalin nama om satrio," lalu tersenyum dan berjabat tangan dengan justine.
Justine ikut tersenyum,"Iya om salam kenal" ucapnya kikuk meski satrio sudah tersenyum dengannya.
Dirinya pun melepaskan jabatan tangannya, dan menatap kearah kedepan dengan raut wajah yang bisa dibilang sedikit resah.
"Eum.. om," panggilnya membuat satrio menoleh. "sebenernya om itu salah paham saya tidak melakukan apa apa terhadap tante Ina om. percaya sama saya," lanjutnya dengan penuh keyakinan.
"Iya om percaya," sambil tersenyum.
"Syukurlah" lalu menghembuskan nafasnya pelan dan mengusap dadanya yang sedari tadi deg-degan, "om ada apa? sampai sampai menemui saya disini? saya kira om ingin memarahi saya" tanyanya.
"Saya butuh bantuan kamu"
Jawaban satrio membuat justine 100% bingung.
"Bantuan apa om?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓
Mystery / ThrillerTHRILLER - ROMANTICE 🖤🔫 [WARNING]🚫 Beberapa part mengandung (16+) -• Justine Immanuel, laki laki remaja pindahan dari jakarta kebandung untuk meneruskan masa pelajarnya. Tetapi keturunan ibunya merubah masa pelajarnya itu menjadi masa masa dimana...