CHAPTER 33 || TUMPAH DARAH

42 15 33
                                    

Sebelum justine berniat untuk menyelamatkan yana, dirinya lebih dulu pergi ke kantor polisi untuk jaga jaga agar dirinya, ayahnya dan juga teman temannya selamat tanpa ada yang terluka sedikit pun.

Dirinya melajukan mobil dengan pesat, membuat seseorang yang menumpang didalam mobilnya berpegangan erat, terlebih lagi yang duduk dibelakang mereka berempat sudah keringat dingin karna ketakutan.

"J-justine! b-bawa m-mobilnya p-pelan pelan dong! mau mati lo," bentak vannya yang sedari tadi jantungnya sudah berdetak cepat karna ketakutan.

"Siapa suruh gak mau bawa mobil sendiri!" balas justine ketus.

"Sial!" ucap vannya dan memukul paha saga.

"Anjirt! sakit bego," bentak saga sambil mengelus pahanya.

"Lebay lo, kayak gue dong santuy sambil main mobile legend" ucap digo sambil memainkan ponselnya dengan tenang.

"Gesrek!" bentak vannya dengan digo, dan digo hanya balas acuh dengannya.

Lalu alessia hanya bisa mendengar perdebatan mereka tanpa menggubris, karna menurut dia sangat tidak berfaedah.

Dipertengahan perdebatan mereka bertiga akhirnya mobil justine sampai ditempat tujuan, yaitu kantor polisi.

Dirinya, ayahnya dan juga teman temannya turun bergantian lalu langsung masuk ke dalam kantor polisi.

"Selamat sore pak," sapa justine dengan ramah terhadap pak polisi.

Pak polisi tersenyum,"selamat sore mas. Ada yang bisa saya bantu? sebelum itu silahkan duduk."

Justine dan maher pun duduk ditempat yang sudah disediakan, vannya digo alessia serta saga dia berdiri dan menyimak perbincangan tersebut.

"Saya ingin melaporkan atas penculikan teman saya pak," ucap justine to the point tanpa basa basi lagi.

Pak polisi mengangguk,"nama teman mu siapa?"

"Kiyana angelica pak," jawabnya dengan cepat dan tepat.

"Dimana tempat penculikan tersebut?" ucap pak polisi sambil menatap justine.

Justine menoleh kebelakang,"vannya" panggil justine dengannya.

Dirinya menatap justine,"iya kenapa?" tanyanya.

"Posisi yana dimana sekarang?"

Vannya mengeluarkan ponselnya,"menurut gps posisi dia sekarang ada di***" jelasnya.

Pak polisi mengangguk,"baiklah informasi nya sudah sangat lengkap. Jadi mau dilaksanakan kapan?"

"Sekarang pak!" ucap maher dengan antusias.

"Dan kita harap saat ingin ke lokasi kita perginya bersamaan pak, agar nanti saat penjahatnya lari atau kemana pun langsung ketangkap oleh bapak," jelas alessia.

"Boleh saya meminta permintaan?" tanya justine dan dibalas anggukan oleh pak polisi.

"Tolong jangan pakai mobil polisinya ya pak, agar nanti tidak ketahuan. Kalau bisa bapak pakai jaket untuk menutupi baju kehormatan bapak, maaf kalau saya lancang tapi ini demi perjalanan misi yang sukses pak."

Pak polisi pun setuju dengan permintaan justine, tanpa keberatan sama sekali.

Dan akhirnya mereka bereenam menunggu pak polisi untuk menggunakan pakaiannya, dan menyiapkan kendaraannya.

Butuh waktu lima belas menit untuk menunggu akhirnya pak polisi sudah siap sedia untuk meluncur ke lokasi.

***

AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang