Tolong bagi yang baper siapin tisu, takut tidak terkondisikan air matanya saat baca cp ini 😭
Budidaya vote sebelum atau setelah membaca 👉👈
Happy reading ‼️
***
"yana aku minta maaf" ucapnya dengan lirih
Yana masih terus bungkam, dia juga masih tetap tidak percaya, laki laki yang sudah membuat dirinya nyaman, dan selalu mendapat perlindungan, tetapi? Bisa bisanya orang itu menuduh ayahnya pembunuh? sulit bagi yana untuk percaya seratus persen dengannya, sebelum faktanya ditemukan.
Justine mendekati yana, dan memegang pundaknya. "Aku tau ga gampang untuk mempercayai itu semua, tapi please jangan jauhin aku," kata kata terakhirnya? kenapa seakan akan dia tidak ingin kehilangan sosok kiyana angelica? kenapa? Apa benar dia mencintai sosok wanita yang ada dihadapannya ini? jika iya, apakah akan terlaksana?
"Kenapa?" tanya yana membuat justine balik tanya, "maksudnya?" polosnya justine membuat yana geram, "kenapa gue ga boleh jauhin lo? Emangnya lo siapa perintah gue kayak gitu huh? Siapa!," kesalnya.
Yana membuat dirinya terpaku ditempat, benar juga. Memangnya dirinya siapa? Hanya sebatas teman sekelas. Dan dekat juga karna dirinya terluka kan? Semenjak kejadian itu mereka jadi dekat dan semenjak kejadian itu juga mereka saling merasakan perasaan yang aneh.
"Ya aku bukan siapa siapa kamu, tapi_" ucapnya terhenti karna dia mengingat atas kejadian di rumah sakit bahwa satrio mempercayai dirinya untuk menjaga anaknya begitu juga dengan ina selaku istrinya, "aku dikasih kepercayaan sama ayah kamu buat ngejaga kamu dan juga ibu kamu, itu aja" lanjutnya dengan melemahkan kata kata terakhir nya.
Yana tertawa hambar, "gak usah lo inget lagi soal kepercayaan itu kalo lo nuduh bokap gue yang engga engga! Please kasih gue waktu, permisi!"
***
Perdebatan yang tak kunjung termaafkan itu masih terus berputar di memori seorang perempuan yang tengah berjalan santai saat sudah turun di halte bus dekat rumahnya, cuaca yang masih terbilang cukup panas di kulit putih perempuan tersebut tetapi dia abaikan, toh? sudah biasa semenjak kehidupannya berubah.
Jujur. Didalam hatinya dia merasa tidak enak dengan justine yang sudah memohon secara terang-terangan agar dimaafkan olehnya. Dan jujur lagi dilain sisi dia sangat membutuhkan justine untuk menjadi pelindungnya, tapi rasa butuhnya itu sirna sekejap saat justine menuduh ayahnya pembunuh, kenapa harus pembunuh? sangat buruk sekali kata kata itu ketika didengar olehnya.
Dengan jalan yang gontai akhirnya dia sampai, tapi.. dia tak kunjung membuka gerbang milik rumahnya, karna dia melihat keramaian gudang dekat rumah justine, iya! Dia tidak salah lihat itu sangat lah ramai, dan ada polisi? kenapa ada polisi di siang bolong dekat gudang yang biasanya pembunuh itu membantai mangsa mangsanya?.
Diapun langsung berlari menuju gudang yang sudah sangat ramai dikerumuni orang, yaaa meski lumayan jauh, tapi tak apalah itung² olahraga, waktu tiga menit yang dia tempuh pun akhirnya dia sampai dia sedikit berjinjit untuk melihat kejadian tersebut.
"Pak apakah benar korban tersebut berjenis kelamin perempuan?" tanya pewawancara.
"Iya benar mba, dan ini salah satu kasus pembunuhan langka." ujar pak polisi
"Maksudnya langka?" tanya pewawancara.
"Kejadiannya sekitar pukul 7 pagi itu yang membuat kasus ini langka, karna tidak ada seorang pembunuh membunuh mangsanya ketika dipagi hari, kecuali memang di posisi itu dia dalam keadaan bahaya atau mencekam diapun dengan segan membunuhnya meski waktunya tidak pas." jelas pak polisi
KAMU SEDANG MEMBACA
AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓
Mystery / ThrillerTHRILLER - ROMANTICE 🖤🔫 [WARNING]🚫 Beberapa part mengandung (16+) -• Justine Immanuel, laki laki remaja pindahan dari jakarta kebandung untuk meneruskan masa pelajarnya. Tetapi keturunan ibunya merubah masa pelajarnya itu menjadi masa masa dimana...