CHAPTER 20 || LIONTIN

72 19 32
                                    


"Apakah pelindung harus memarahi orang yang dia lindungi, dengan alasan hal tersebut tidak baik untuknya?"

__________*****__________

Hai, aku balik lagi 🤗

Udah lama gak update, jangan lupa vote untuk bagian chapter ini ya!

Jangan lupa komen di setiap paragrafnya 😳

Selamat baca 😆

*****

Pukul 05.35

Pagi ini, tidak seperti biasanya kiyana menonton berita terlebih dahulu di televisi ruang tamu, mungkin efek kejadian berita kemarin yang diberitahukan oleh temannya sampai sampai sepagi ini dia nonton televisi diruang tamunya.

"info terkini, diketahui korban pembunuhan yang identitasnya adalah seorang laki laki berusia 25 tahun tewas ditempat, yang sangat mengenaskannya lagi adalah korban tersebut kehilangan salah satu organ tubuh dalamnya saat sudah diperiksa oleh tenaga medis, dan pembunuh sampai saat ini belum ditemukan, lokasinya di gudang dekat perumahan block c, atau tepatnya perumahan jalan sultan block c --"

Belum selesai melihat berita tersebut, televisinya sudah dimatikan oleh satrio.

"Ayah! Kok dimatiin si? Kan aku lagi pengen liet, lagian juga itu kejadiannya deket rumah kita tahu"

"Tidak baik, anak seperti kamu pagi pagi sudah nonton berita tentang pembunuhan"

"Tapi yah aku kan.."

"Sudah sana! Pergi! Dan sarapan!"

Bentak satrio membuat yana terlonjak kaget, baru kali ini satrio memarahinya, biasanya jika orang lain menyakiti dirinya dialah pelindungnya, tetapi? Apakah pelindung juga harus memarahi dirinya seperti itu?

"Huftt baiklah"

Kiyana beranjak berdiri dan menuju ruang makan, disana sudah ada uyaina selaku ibunya yang sedang menata piring serta diatasnya sudah ada lauk makan seperti biasa ketika dipagi hari.

"Hai sayang" sambil tersenyum

"Iya"

Uyaina melihat raut wajah yana selaku anak semata wayangnya itu pun bertanda tanya.

"Kamu kenapa yana? Cemberut aja, coba senyum dikit, masih pagi loh, gak kasian sama wajah kamu, nanti tiba tiba keriput" sambil terkekeh geli

Yana tersenyum sebentar.

"Ayah nyebelin tau bu"

"Huh? Nyebelin kenapa? Berebutan remote tv?"

"Ih engga"

"Berebutan sofa?"

"Ih engga"

"Lalu apa cantik?"

"Gak ah, ibu gak seru, males yana jadinya huh!"

Yana pun berlari ke atas dan langsung ke kamarnya, dia membanting tubuhnya di atas kasur empuk yang dia miliki, dan memukul mukul guling kecil yang dia punya.

"Kesel kesel kesel! Arghhhh!" sambil menggigit guling kecilnya

Setelah itu dia pun langsung duduk diatas kasur dengan nafas yang tidak beraturan akibat marah marah tadi.

"Huh! Ayah kenapa si? Aneh banget akhir akhir ini, jadi males"

Dia melihat arlojinya yang melingkar di tangan mungilnya itu, ternyata sudah pukul 06.05 dia pun langsung merapihkan baju sekolahnya, tatanan rambutnya, dan juga memasang sepatu yang sempat dia lepas tadi sebelum marah marah dikasur.

AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang