CHAPTER 10 || ARWAH BISMA

95 25 6
                                    

Mereka berdua sudah sampai dikediaman rumah satrio dan juga uyaina, sudah sejam kiyana tak sadarkan diri, justine takut kiyana kenapa kenapa, akhirnya dia menggendong kiyana ala bridal style untuk masuk kerumah kiyana.

"Permisi tante, om ini Justine sama yana," teriak justine didepan pintu, dan itu tidak membuat yana bangun dari pingsannya dia tetap stay di alam bawah sadarnya.

Saat dibuka...

"Yaampun yana! Justine Yana kenapa? Kamu gak macem macem sama dia kan?"

"Engga Tante, mungkin yana tadi kecapean naik tangga sama saya"

Justine terpaksa berbohong, agar tidak tahu Yana pingsan karena melihat aksi pembunuh tadi.

"Yasudah ayok masuk"

Mereka berdua dan ibu Yana masuk, tak tanggung-tanggung Justine membawa Yana langsung ke kamarnya, dia tidak lelah, dia hanya takut Yana kenapa kenapa. Itu saja

"Tante ada minyak angin?"

"Ada, tunggu"

Uyaina mengambil minyak angin diatas nakas yang tak jauh dari belakang Justine.

"Nih" sambil memberikan minyak angin

Justine langsung saja mengambil barang itu, dan membuka masker yang dikenakan yana, lalu mempoleskan disisi hidung Yana dan juga kening yana.

Tak butuh waktu lama setelah itu, Yana bangun tapi bangunnya tidak wajar, dia hanya melotot dan menatapi sekeliling ruangan.

"Yana, syukurlah kamu bangun"

"Yana, kamu kenapa? Kok melotot seperti itu ke aku? Kamu marah sama aku?"

Tanpa menjawab Yana bangkit dan berdiri, lalu Justine pun ikut berdiri tiba tiba yana mencekik leher Justine dengan brutal.

"Astaga Yana! Kamu kenapa sayang"

"Yy--an kk--kam--u kk--en--apa?" Justine berbicara tebata bata karna kehabisan nafas.

"Karna Lo! Gue mati tidak wajar Justine!"

Tidak tidak! Itu bukan suara yana, melainkan suara orang lain, Justine masih tidak ingat itu suara siapa.

"Karna lo tidak ingin menyelamatkan gue! Gue jadi mati dengan mengenaskan! Gue bakalan bales dendam sama lo," masih mencekik Justine

Justine pun mendorong tubuh Yana kuat, dia tidak memikirkan tubuh Yana sekarang, yang dia mau arwah ditubuh Yana keluar dan tidak mengganggu dia lagi.

"Gue tau lo siapa! Apa harus merasuki yana Lo bisa bales dendam sama gue!"

"Lo harus mati! Atau ga Yana yang mati!"

"BISMA! Lo gak boleh egois, Lo harus tenang! Gue tau lo cinta sama yana, tapi apakah cinta harus merenggut nyawa orang yang dicintai hah! Lo itu udh beda alam sama dia! Jadi please jangan ganggu dia lagi!"

Bisma tidak memperdulikan perkataan justine, dia mengambil gunting yang sangat dekat jaraknya dengan dia.

"Astaga sayang, kamu mau apa"

"Bisma please jangan lakuin itu"

"Lo mati! Atau Yana yang mati!"

"Lo keluar dari tubuh Yana sekarang!"

Yana mendekat semakin dekat kehadapan Justine, Justine hanya pasrah jika gunting itu menancap ditubuhnya tak apa, asalkan Yana tidak kenapa kenapa.

"Lo harus mati!" Teriak dan tertawa tetapi tawanya menyeramkan.

Justine memejamkan matanya, dia mendengar suara tusukan itu, tetapi dia tidak merasakan apa-apa, saat dibuka matanya.

"Astaga tante Ina!"

Ya! Saat yana ingin menusuk justine, tetapi Ina menghadang dan akhirnya dia terkena tusukan itu dibagian sisi ulu hati nya, Justine bingung harus berbuat apa? Disini ada dua perempuan yang sangat dia sayangi, yana terbaring pingsan begitu pula dengan Ina.

Tiba tiba ada yang datang memasuki kamar yana.

"Astaga Ina, kamu kenapa sayang! Heh kamu! Kamu apakan istri saya hah! Dan yana? Kamu apakan juga?"

"Om ini salah pah_" sebelum menjelaskan satrio sudah memotong pembicaraannya.

"Cukup! Kamu sekarang bawa Yana ke atas kasurnya! Dan Ina biar saya saja yang urus"

Tanpa basa basi, Justine membawa Yana ke atas kasurnya, hari ini kacau kenapa harus ibu nya yana yang kena? Kenapa tidak dia saja.

"Arghhhhhhh!"

Teriak itu sontak membuat Yana bangun dari alam sadarnya.

"Justine ? Gue, gue kenapa?"

"Ibu kamu yana, ibu kamu,"

"Ibu gue kenapa! Jelasin!"

" aat kamu dirasuki oleh bisma, Bisma ingin menusuk ku, saat kejadian itu ibu kamu menghadang Bisma dan jadinya ibu kamu yang kena tusukan itu."

"Apa! D-dimana ibu gue sekarang?"

"Ibu kamu dibawa kerumah sakit sekarang sama ayah kamu, saya tidak tahu persis dimana RS nya tapi kamu bisa menelpon ayah kamu sekarang."

Dengan sigap Yana menelpon ayahnya

"Halo ayah"

"Yana, syukurlah kamu sudah sadar"

"Ibu kemana? Ibu dimana sekarang?"

"Ibu kamu .. eumm ibu kamuuu"

"Duh ayah lama nih, ayah sekarang di RS mana?"

" .... "

"Oke Yana sekarang kesana sama justine"

"Jangan!"

"Kenapa? Justine baik kok yah"

"Yaudah kamu boleh diantar oleh dia, tetapi dia tidak boleh sampai masuk ke rs!"

"Baik lah"

Tut.

Setelah menelpon, yana pun berbicara soal tadi tentang Justine ke justine, Justine hanya pasrah, sebenarnya Justine ingin mengklarifikasi semuanya namun ayah yana sudah menduga dia melakukan apa apa.

"Yaudah yuk berangkat," ajakan Justine.

"Iya"

Kini mereka turun dan memasuki mobil lalu berangkat ke rumah sakit yang sudah dikasih tahu oleh satrio tadi dengan yana.

.
.
.
.
.

Pray of ina guys 😣

Gimana?
Greget?
Sebel?
Kesel?
Ayo apa ayo?

Dont forget to vote!

Tbc 📣

AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang