CHAPTER 41 || MENEBUS DOSA

47 14 17
                                    

Sehari setelah justine ditemukan, akhirnya jenazah mereka berdua dipulangkan dikediaman rumah justine, sengaja mereka diletakkan ditempat yang sama, karena ini atas permintaan wildan.

Guru guru, serta teman teman mereka berdatangan, ada yang secara bergantian, ada juga yang secara bersamaan.

Mereka semua tidak menduga, bahwa murid serta teman mereka yang begitu pandai dimateri apapun, kini telah tiada, bahkan justine dan juga yana di cap sebagai murid terbaik di SMA MERDEKA 1.

Ternyata, pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya itu ada benar nya ada salah nya juga, coba kalian fikir, satrio? ayah dari yana adalah seorang psikopat, dan yana? dia dicap sebagai murid terbaik disekolahnya, apakah hal tersebut sangat bertolak belakang? ya sangat sekali.

Saudara/i dari pihak orang tua mereka masing masing juga tidak menduga bahwa kehidupan mereka berdua sangat sebentar, bahkan mereka berdua lebih muda dibandingkan orang orang disana, kecuali teman temannya.

"Terima kasih semuanya, sudah memberi waktu luangnya untuk datang kesini" ucap maher sambil tersenyum simpul dengan semuanya.

"Memang itu sudah kewajiban pak," ucap salah satu guru disana.

Maher tersenyum simpul,"ya sudah langsung saja kita ke tempat pemakaman, jika ada yang mau ikut silahkan, jika ada yang ingin langsung pulang juga gak apa apa"

Semuanya langsung mengangguk, dan ternyata tidak semuanya ikut ke pemakaman, ada juga yang izin pulang karena urusan begitu banyak, dan ada juga yang ikut karena kasihan oleh mereka berdua.

***

Pemakaman justine dan juga yana di laksanakan saat sudah sampai di TPU terdekat, letak makam mereka berdua bersampingan, dan itu juga atas suruhan wildan, entah kenapa dia merasa dosanya begitu banyak setelah kematian mereka berdua, dan dirinya melakukan itu untuk menebus segala dosanya meski tidak sebanding dengan apa yang dirinya perbuat.

Penguburan selesai dengan kurun waktu satu jam setengah, dan sekarang pemberian bunga untuk kedua makan tersebut.

"Yang tenang ya," ucap alessia sambil menabur bunga dan mengelus nisan yana.

"Maaf," lirih maher sambil mengelus nisan anaknya sendiri.

"Maafkan om," ucap wildan sambil mengelus nisan yana dan juga justine.

Orang orang yang ikut ke acara pemakaman lama lama semakin surut karena pemakaman sudah selesai, dan sekarang tinggal mereka berenam disini.

"Setahun lagi kita lulus yan, tapi lo udah main pergi aja tanpa permisi" ucap vannya yang berada dipelukan saga.

"Yang ikhlas," ucap saga sambil mengelus pundak vannya.

"Kenapa lo tiada saat niat gue udah sirna yan? gak asik lo," ucap alessia membuat digo heran.

"Eh kunyuk! lagi duka, bisa bisanya bercanda" ucap digo sambil menoyor kepala alessia.

Alessia menyengir,"m-maaf"

Mereka semua dengan tegar menahan rasa haru yang ada dibenaknya, jika boleh jujur, bisa saja mereka semua menangis saat ini, tetapi sama saja mereka membuat dua jenazah itu bersedih, mereka tidak mau itu, kala dari itu mereka semua menahan rasa harunya, dan berusaha mengikhlaskannya.

"Yana!!!" teriak seseorang yang tengah berlari menuju pemakaman justine dan juga yana.

Dia, satrio utomo, sang psikopat yang telah mengetahui anaknya meninggal dunia karena berita tersebut sudah beredar di infotainment televisi.

Jangan heran, maher adalah bos terbesar perusahaan jasa nomor 1 dibandung, tidak akan tidak mungkin jika kabar anaknya yang meninggal dunia tidak beredar ditelevisi.

AJAL [DEATHS AWAITS YOU] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang