shot eight

968 165 38
                                    

Para mafia berbaris horizontal di depan kasur di ruang perawatan. Kepala ketiganya tunduk, menghindari tatapan bos mereka.

"Apa Kucing itu masih ada di atas?" tanya sang pemimpin mafia.

"Tidak ada, Tuan."

Daniel terkekeh, mengernyit sedikit saat punggungnya terasa nyeri. Tiga anak buahnya mengintip takut-takut, bingung karena pemimpin mereka tidak mengamuk seperti biasanya.

"Ya sudah," Daniel membubarkan tiga anak buahnya. "kalian lacak saja dia di mana."

"Lalu langsung tangkap, Tuan?"

"Tidak usah. Laporkan saja padaku. Biar nanti aku yang membawanya kembali." ujarnya. "Aku akan berbaik hati memberinya waktu istirahat sebentar."

💸💸💸💸💸


Seongwoo terus berlari hingga ia menemukan jalan besar.

Udaranya terasa lebih kotor. Suara bising klakson kendaraan dan orang-orang berjalan pun memenuhi telinganya. Manik-manik mata orang yang melihatnya aneh pun banyak.

Seongwoo mengenakan pakaian tahanan berwarna army polos. Telapak kakinya tidak dibalut alas apapun. Rambutnya pun mungkin terlihat sangat kusut hasil dikuncir asal-asal kemarin malamnya. Ia terlihat seperti orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa.

"Guwolsam-dong." Seongwoo membaca papan nama jalan di hadapannya. Ia berada di kota Incheon, hanya sekitar empat puluh kilometer dari Seoul.

Saat ini ia tidak memiliki uang sepeser pun. Jadi ia tidak mungkin bisa menggunakan transportasi umum.

Langkahnya melanjutkan perjalanan ke halte bus. Seongwoo mengamati nama-nama pemberhentian bus, berharap ia bisa semakin jelas mengetahui lokasinya. Tapi nama-nama jalan destinasi di sekitarnya sungguh tidak familiar di matanya.


Ia memberanikan diri untuk bertanya pada seorang pemuda yang sedang duduk di halte bus.

"P-permisi, bagaimana cara saya bisa ke Seoul yah?"

Pemuda yang ditanya Seongwoo hanya memberinya tatapan kasihan. Pemuda itu mengeluarkan lembaran uang kecil dan memberikannya pada Seongwoo. Lalu ia berlalu masuk ke dalam bus yang baru tiba, meninggalkan Seongwoo.

Seongwoo menatap dua lembar uang 1000 won di tangannya. Apa ia terlihat seperti pengemis saat ini?

"Argh! Kenapa untuk pulang saja sulit begini?!"

Seongwoo tidak mengira bahwa cobaannya begitu banyak. Padahal, ia sudah memiliki rencana.

Ia akan kembali ke rumah, lalu menjelaskan semuanya pada Minhyun dan orang tua angkatnya. Kemudian ia akan mengambil beberapa barangnya dan uang tabungannya, lalu melarikan diri ke Jepang atau China untuk beberapa tahun - agar keluarganya tidak terancam oleh Daniel.

Tapi bagaimana ia bisa melancarkan rencananya jika pulang saja rasanya sulit.


Perempuan dengan surai yang acak-acakan itu bangun dari tempat duduknya. Ia harus mencari cara untuk bisa kembali ke Seoul.





Sebuah truk sayuran berkendara di jalan. Hari masih pagi, truk-truk kecil seperti itu masih beroperasi bolak-balik pasar.

methane | ongniel (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang