Sore itu, Seongwoo dan Jihoon memilih berpisah dari para pria untuk berkeliling ke area jajanan. Sedangkan tujuh orang pria lainnya berkumpul di tempat bermain bowling, menghabiskan Jumat sore mereka di tempat itu.
"Hyung," panggil Daniel.
"Ya?" jawab Jonghyun sambil mengikat tali sepatunya.
(Daniel akhirnya melepas kecurigaannya pada temannya itu dan menghormatinya layaknya kakak yang lebih tua.)
"Hadiah apa yang akan kau berikan pada istrimu yang berulang tahun?"
Jonghyun berhenti membuat simpul. Ia termenung sesaat, memikirkan jawaban yang tepat untuk diberikan pada teman mudanya.
"Aku belum punya istri, Daniel." jawabnya. "Tapi kalau aku menikahi Seongwoo,"
Rahang Daniel sedikit mengeras.
Jonghyun tertawa. "Kalau, istriku adalah Seongwoo ..."
Daniel mengesampingkan sifat kekanakannya dan membuka telinganya, mendengar dan berusaha mencermati jawaban dari Jonghyun.
💸💸💸💸💸
Pagi hari itu, Seongwoo meringkuk dalam kehangatan di bawah selimutnya. Tidurnya selalu nyenyak semenjak ia berhasil menjajah kamar tamu Daniel yang sangat nyaman. Jika ia tidak sadar bahwa ia memiliki kewajiban memasak bagi Beruang besar yang napsu makannya tinggi, maka Seongwoo akan selalu bangun siang.
Tapi pagi itu tidurnya terusik dengan jari-jari nakal yang terus mencubit batang hidungnya.
Seongwoo akhirnya dengan enggan membuka matanya, membiasakan diri dengan cahaya yang masuk ke matanya. Alangkah terkejutnya ia saat melihat Daniel tengah duduk di samping kasurnya.
"Daniel?"
Daniel terkekeh melihat ekspresi bingung di wajah Seongwoo.
"Selamat pagi, Kucing."
Seongwoo beranjak duduk. Ia memeriksa jam digital di samping tempat tidurnya. Waktu masih pagi, Seongwoo tidak terlambat bangun sama sekali. Tapi mengapa Daniel sudah bangun dan mengganggunya?
"Kenapa kau bangun pagi sekali?"
"Aku membuatkanmu panekuk."
Mata Seongwoo terbelalak kala melihat nampan makanan di meja samping tempat tidurnya. Nampan itu sudah lengkap berisi dua piring panekuk hangat, sirup maple, dan dua gelas susu.
Daniel mengangkat nampan itu, mengeluarkan kaki nampan, lalu mendirikan nampannya di atas kasur Seongwoo.
"Selamat makan," ucap pria itu dengan santai, seolah perbuatannya normal.
Seongwoo menepuk pipinya sendiri beberapa kali, meyakinkan bahwa ia tidak sedang bermimpi. Ia menatap bentuk makanan yang berantakan itu, juga mengendus bau panekuk yang warnanya agak gelap, hampir gosong. Ia hanya ingin memastikan tidak ada racun dalam makanan itu.
"Kenapa tiba-tiba?"
Daniel mengendikkan bahunya. "Aku hanya sedang ingin membuatnya."
Seongwoo menatapnya tidak percaya.
Daniel menundukkan kepalanya, tidak terlihat percaya diri seperti biasa.
"Panekuknya memang agak aneh karena ini pertama kalinya aku memasak sesuatu. Kalau kau tidak mau memakannya juga tidak apa—"
Seongwoo cepat-cepat menggeleng, tidak ingin melukai perasaan Daniel. "Tentu saja aku mau memakannya. Ini sarapan buatan Niellie!"
Seongwoo meminum susunya, lalu memotong panekuk porsinya dengan garpu. Si Kucing kemudian memasukkan potongan panekuknya ke dalam mulut. Panekuk itu terbuat dari bahan instan, jadi rasanya tidak mungkin seburuk itu — meskipun Daniel tidak pandai memutar panekuk dan memanggang (hingga agak gosong).
KAMU SEDANG MEMBACA
methane | ongniel (gs)
FanfictionKang Daniel adalah seorang mafia yang hidupnya hancur berantakan setelah mendengar bahwa kekasihnya, belahan hidupnya terlibat kecelakaan fatal yang disebabkan oleh Ong Seongwoo. Bagi seorang mafia sepertinya, pembalasan dendam adalah sebuah hukum y...