Akibat tidak menggerakkan tubuhnya bertahun-tahun, Hyerim mengalami kesulitan bergerak dan berjalan. Daniel harus selalu menemani kekasihnya itu di setiap kesempatan. Seorang dokter juga dipekerjakan Daniel untuk memberi rehabilitasi untuk Hyerim. Dokter itu datang setiap hari untuk melatih Hyerim agar dapat berjalan dan bergerak leluasa lagi, sekaligus untuk merawat sang supermodel saat Daniel pergi kerja.
Sementara semua itu berlangsung, Seongwoo menjalankan hari-harinya seperti biasa: memasak, merapikan isi penthouse, menonton TV, memainkan kamera, dan lain-lain. Tidak berubah jauh dari sebelum hanya ia dan Daniel yang tinggal berdua.
Perbedaannya hanya dua:
Pertama, tugasnya sedikit bertambah karena ia juga perlu melayani kebutuhan Hyerim.
Kedua, Daniel sudah tidak memiliki waktu lagi untuknya.
Fokus pria itu sudah terbagi untuk pekerjaannya dan mengurus Hyerim. Beberapa waktu belakangan, proses penjualan produknya terganggu oleh kelompok mafia lain, meskipun transaksinya sudah dirahasiakan. Daniel harus mengerahkan tenaga lebih untuk mengurus kerugian akibat serangan itu. Meski sudah sesibuk itu, Hyerim tetap terus merengek pada Daniel minta diajak bepergian dengan alasan melatih otot tubuhnya.
Akhirnya Daniel malah menjadi lalai pada dirinya sendiri.
Seongwoo tidak suka melihat kantung mata Daniel yang kian hari semakin hitam. Atau melihat pipi gembil Daniel semakin tirus. Ia selalu berusaha mengingatkan Daniel untuk makan dan beristirahat.
Melihat Daniel yang seperti itu, Seongwoo tentu tidak tega untuk memprotes kurangnya waktu sang mafia untuk dirinya.
Tapi ia sendiri tidak dapat memungkiri bahwa perasaannya cukup terluka setiap merasa bahwa kehadirannya di penthouse itu seolah perlahan-lahan dilupakan oleh Daniel.
Seperti ketika Seongwoo mencuci piring sendirian di dapur sedangkan Daniel dan Hyerim bersandar pada satu sama lain di sofa. Waktu itu, Seongwoo juga tanpa sengaja melihat Daniel mencium kening Hyerim setelah perempuan itu tertidur di kamar. Seongwoo bahkan sudah mulai terbiasa melihat Daniel menyuapi Hyerim masakannya saat makan malam.
Namun 'terbiasa' bukan berarti tidak lagi menyakitkan.
Semua ini sudah berlangsung lebih dari satu bulan.
"Tidak apa," Seongwoo menghibur dirinya sendiri. Ia memainkan figurin Spiderwoman miliknya, "ada kau yang menemaniku. Daniel memang memberikanmu untukku dengan alasan itu."
Seongwoo mengambil figurin Spiderman milik Daniel, kemudian meletakkannya di samping Spiderwoman miliknya. Ia memainkan kedua figurin superhero itu seperti boneka barbie.
"Oh, halo! Perkenalkan, aku Spiderwoman, seorang jurnalis sempurna yang cantik, cerdas, baik hati, lucu, penyayang, dan sabar. Siapa namamu?"
"Perkenalkan, aku Spiderman, seorang mafia jelek dan galak yang sebenarnya sering mengigau di malam hari, suka menonton kartun di pagi hari, dan diam-diam selalu menghabiskan gummy bear di kulkas." katanya, memperagakan suara Daniel yang lebih berat.
Seongwoo menyeringai senang. "Jangan lupa 'bodoh',"
"Oh iya betul! Aku juga bodoh! Terima kasih telah mengingatkanku, Teman!"
Hati Seongwoo mencelos untuk yang ke-sekian kalinya. Bahkan saat membuat skenario dengan boneka, mereka berdua tetap hanya sebatas teman.
"Seongwoo-yaaa!"
Jeritan Hyerim menghentikan sesi 'bermain' Seongwoo. Kalau sudah menjerit begitu, gadis pirang itu pasti membutuhkan bantuan sesuatu darinya. Seongwoo menghela napas, kemudian berjalan ke kamar tamu tempat kekasih suaminya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
methane | ongniel (gs)
FanfictionKang Daniel adalah seorang mafia yang hidupnya hancur berantakan setelah mendengar bahwa kekasihnya, belahan hidupnya terlibat kecelakaan fatal yang disebabkan oleh Ong Seongwoo. Bagi seorang mafia sepertinya, pembalasan dendam adalah sebuah hukum y...