Setiap manusia mempunyai kekurangan. Hanya saja, ada yang terlihat begitu jelas, namun ada yang tidak terlihat.
Bagaiamanpun itu, jika temanmu memang layak di panggil seorang teman, maka dia akan selalu bisa menerimamu sebagai temannya, meski dia tau kekuranganmu.
Saat itu, datang seorang murid baru di sekolah. Namanya, Darma Tegar Maulana. Dia murid pindahan dari luar kota. Dia tidak bisa bicara sejak lahir, karena cacat.
Hari-hari pertamanya sungguh tidak mengenakkan. Dia selalu di hina, di tindas, di sakiti secarak fisik maupun non fisik.
Kini, adalah hari ketiga Tegar bersekolah, di sekolah neraka ini. Dia satu kelas dengan Devon. Hanya saja, Devon tidak sekolah saat murid baru itu datang. Jadi dia tidak tahu-menahu.
Saat itu di kantin. Seperti biasa, Devon sedang berkumpul dengan teman-temannya, Glen, Sakti, Beni dan Deden.
Meja mereka yang biasanya penuh dengan banyak makanan, kini terlihat kosong dan hanya ada minuman-minuman kecil saja.
Devon melihat Julian sedang menarik seseorang, di ikuti oleh Bagas dan Kevin di belakangnya.
"Itu kan si bisu," ucap Glen, melihat Julian menarik kerah belakangnya.
"Yang di kelas kita?" tanya Devon.
"Yoi," sahut Beni.
"Namanya?" tanya Devon kembali.
"Tegar," jawab Glen.
Devon tampak menatap anak itu dalam-dalam. Dia melihat Bagas dan Kevin yang tersenyum penuh kemenangan ke arahnya.
Tidak, Devon tidak pernah menolong siapa pun saat di bully, kecuali dia mengganggu Lisa. Itu sebabnya, waktu itu Bagas dan Kevin tercengang ketika Devon memukul Bagas.
Orang bernama Tegar itu di lempar Julian hingga menabrak meja-meja di kantin. Semua yang melihatnya hanya tertawa, dan sedikit yang merasa simpati.
"Galak bener tuh si Julian," ujar Sakti.
"Tenaganya gila banget!" sahut Glen terkagum.
Tiba-tiba Devon bangkit, membuat ke empat temannya menatapnya heran.
Devon berjalan menghampiri arah Julian, tapi tiba-tiba—
Bughh
Semua perhatian, kini terarah pada Devon yang tersungkur. Dia tersungkur hingga jatuh ke lantai, karena seseorang menendangnya secara tiba-tiba. Orang itu adalah Sky.
"Apa-apaan lo bangsat?!" bentak Sakti murka, melihat sahabatnya tiba-tiba di tendang.
Sky seperti biasa, dingin dan tak banyak bicara. Tak memperdulikan orang yang membentakanya, dan hanya menatap Devon yang sedang bangkit.
Kini, dua orang itu menjadi pusat perhatian. Semua yang ada disana, memandangi mereka.
Sakti marah dan berusaha menyerang Sky, namun Devon mengangkat tangannya, menuyuruh Sakti untuk tetap diam, hingga ketiga temannya berusaha menenangkan Sakti.
Rafael yang dari tadi bersama Sky diam tidak jauh di belakang Sky. Julian pun sampai berhenti menyiksa Tegar dan langsung mendekat, menyaksikan dua orang itu. Bagas dan Kevin malah mengutak-atik ponsel mereka dan berusaha merekam kejadian tersebut.
Devon berjalan menghampiri Sky. Setelah ada di hadapannya, tiba-tiba—
Bughh
Sky menendang perut Devon, hingga membuat Devon mengerang kesakitan dan membuatnya mundur beberapa langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga [END]
Teen FictionSumpah ini cerita pertama gw kek alay bet anjir akwkw. Mana banyak salahnya. Tapi sengaja gak unpub, buat kenang2an. Fiksi Remaja & Percintaan dengan sedikit bumbu humor yang sangat receh. Sebuah cerita dimana seorang remaja bernama Devon Antonio y...